Senin, 15 Februari 2021

Pertina Baru, Dari Tongkang, Danau Toba Ke Kejayaan Tinju


Oleh: Gngde Ariwangsa SH

Terpilihnya Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak menjadi  Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) masa bakti 2020 – 2024 menghembuskan harapan baru. Tidak berlebihan mengingat Komarudin memiliki ide-ide cemerlang bahkan gila di samping misi yang akan dijalankan untuk mengangkat kembali prestasi tinju amatir Indonesia. 

Komarudin terpilih menjadi menjadi orang nomor satu tinju amatir di Tanah Air  dalam Musyawarah Nasional (Munas) Pertina yang berlangsung secara fakta dan virtual di Lantai 12 Gedung KONI Pusat Jakarta, Kamis (31/12/2020) dini hari. Munas virtual pertama Pertina kali ini dinyatakan kuorum karena seluruh Pengurus Provinsi (Pengprov) yang berjumlah 34 dapat hadir. Selain itu, seluruh Pengprov yang hadir memiliki hak suara. Hak suara Pengprov Bali sempat diperdebatkan namun akhirnya disepakati Bali berhak memilih Ketua Umum. 

Dipimpin Adam Taka Simanjuntak (Sulawesi Selatan), Sam Haning (NTT), Ramli Ramlan (Kalimantan Barat) Rionando Butarbutar (Kepulauan Riau) dan Togi Tobing (Sumatera Barat), Munas  berlangsung selama 8 jam. Komarudin yang pernah menjabat sebagai Ketua Pengprov Pertina Kalimantan Selatan (Kalsel) meraih 18 suara sedangkan Irjen Pol Johny Asadoma sebagai petahana mendapat 15 suara. Satu suara lagi dari Pengprov Sumatera Selatan (Sumsel) tidak memilih. 

Menurut rencana, kepengurusan PP Pertina baru pimpinan Komarudin baru akan dikukuhkan dan dilantik KONI Pusat, Kamis (18/2/2021). Namun sejak resmi terpilih, Komarudin sudah harus bertugas. Bukan saja menyusun kepengurusan namun juga melaksanakan program untuk mewujudkan visi dan misinya yang dipaparkan dalam Munas. Yang jelas tugas berat sudah menanti. 

Namun Komarudin sudah punya konsep untuk mengembalikan kejayaaan tinju amatir Indonesia. Bahkan dia ingin mengembalikan marwah tinju era-80an. Saat tinju amatir Indonesia mempunyai petinju tangguh  dengan prestasi internasional seperti Syamsul Anwar Harahap, Ellyas Pical, Albert Papilaya, Pino Bahari, La Paena Masara dan lain-lainnya. 

Ada lima misi yang akan dijalankan Komarudin untuk mengembalikan kejayaan tinju amatir Indonesia. Pertama, membenahi sarana dan prasarana tinju yang ada di pusat dan daerah. Kedua, membenahi organisasi dengan menempatkan orang yang cocok di bidangnya. Ketiga, memprioritaskan pembinaan petinju usia dini mengingat minimnya petinju generasi penerus saat ini. Keempat, menambah frekuensi pertandingan minimal 15 kali dalam setahun. Atau menggelar pertandingan dalam tiga zona dimana pemenang masing-masing zona akan dipertemukan untuk mencari petinju terbaik.  Kelima, di era 4.0 ini semua serba cepat dan terukur. Makanya,  program pembinaan tinju yang akan disusun 4 tahun ke depan harus melibatkan sport science. 

Dalam penjelasan misinya,  mantan Pangdam Udayana itu menyatakan, mustahil  bisa maju jika menempatkan orang yang kurang tepat di bidangnya. Istilahnya, The right man on the right place harus diutamakan. Ditegaskan, perlu disiapkan pembinaan petinju usia dini bekerjasama dengan dinas pendidikan. Semua Ketua Pengprov Pertina harus aktif dan punya prinsip PDUB (Pukul Dulu Urusan Belakang). Potensi tinju Indonesia sangat besar. Kemudian pemilihan petinju harus berdasarkan prestasi yang tercatat dalam buku rekornya. Ini akan digaransi Komarudin dengan janji kedekatan tidak akan berlaku. 

Sejalan dengan misinya itu Komarudin juga memiliki ide cemerlang yang memadukan olahraga tinju dan pariwisata. Lahirlah gagasan untuk menggelar pertandingan tinju di atas Danau Toba, Sumatera Utara. Rencananya akan digelar April nanti dengan tema Boxing and Tourism. 

Menurut pria berusia 60 tahun itu tinju juga bisa dijadikan wahana wisata. Dia juga sudah bertemu dan membahasnya dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Jakarta beberapa waktu waktu. Disebutkan, Sandiaga senang dan mendukung perhelatan menggabungkan program prioritas Menpar 10 destinasi pariwisata dengan program tinju melalui Boxing and Tourism. 

Danau Toba akan disulap menjadi arena tinju. Di atas danau akan dipasang  drum untuk tempat  ring tinju, penonton ring side, dan penonton umum. Masyarakat sekitar akan diundang untuk menghadirkan pertunjukan tinju yang sangat bombastis. 

Ide tinju di atas danau itu bukan tanpa alasan dan bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan.  Sebelumnya Komarudin mampu mewujudkan ide gila pertandingan tinju di atas kapal tongkang. Pada tahun 2011 saat dia  menjabat  Ketua Pengprov Pertina Kalsel dan  Komandan Korem 101/Antasari berhasil mengukir sejarah mengelar duel petinju di atas kapal tongkang di Sungai Martapura, Banjarmasin. 

Pria berkumis tebal itu menjelaskan, tinju di atas kapal tongkang itu tinju pro. Yang datang petinju Jakarta. Penonton yang datang luara biasa.  Itu merupakan kejuaraan Indonesia kelas terbang di atas kapal tongkang yang pertama dan satu-satunya di dunia. Belum pernah ada pertandingan tinju di atas kapal tongkang. 

Dengan prinsip PDUB (Pukul Dulu Urusan Belakang) serta jaringan pertemanannya yang luas, Komarudin diyakini mampu mewujudkan ide-ide gilanya. Apalagi, dia duduk di pucuk pimpinan Pertina bukan hanya sekadar hadir. Dia memang mencintai tinju karena sejak kecil suka bertinju walau memakai handuk. Kota kelahirannya, Pematang Siantar juga dikenal banyak melahirkan atlet tinju ternama. 

Tidak mengherankan bila Komarudin hapal peta tinju amatir Indonesia maupun dunia. Kalau bicara tinju, dia termasuk nglotok.  Di tengah kesibukannya sebagai tentara, dia aktif menonton dan mencari informasi tinju. Kegetolannya pada tinju karena dia menilai tinju itu sportivitasnya hebat. Tinju itu memang keras tapi harus sportif. 

Berdarah tinju. Menjiwai tinju. Berbuat untuk tinju. Jelas modal yang luar biasa untuk menggairahkan kembali kompetisi tinju yang merupakan roh dari lahirnya prestasi. Dari sini akan bisa dijaring petinju-petinju terbaik yang selanjutnya dipentaskan dalam kejuaraan Sarung Tinju Emas. Anak-anak bangsa berprestasi emas ini selanjutnya digembleng untuk dijadikan andalan membangkitkan dan mencetak kejayaan tinju Merah Putih. Semoga kecintaan, pengabdian dan ketulusan akan berbuah kegemilangan. Selamat berkerja. *** 

·        Gungde Ariwangsa SH – wartawan suarakarya.id, pemegang kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI Pusat

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

YANG LEBIH LAMA