Kamis, 18 Mei 2023

Catatan SEA Games 2023 Kamboja: Pinjakan Kuat Indonesia Tinggal Landas

Oleh: Gungde Ariwangsa


COIPers.com
: SEA Games XXXII Tahun 2023 resmi ditutup Rabu tanggal 17 Mei 2023 malam. Resmi sudah para juara pulang dengan kalungan medali emas di leher masing-masing. Hanya skandal doping atau barang kali suap yang bisa mencopot kembali emas yang kini berada dalam kalungan leher atau genggaman tangan masing-masing.

Kontingen Indonesia mencetak penampilan membanggakan dengan meraih 78 medali emas, 80 perak dan 109 perunggu. Raihan ini melampaui target dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo yang mencanangkan 60 emas dan Presiden Joko Widodo yang meminta 69 emas. Indonesia juga sukses mempertahankan posisi tiga besar seperti yang diraih pada SEA Games XXXI 2021 Vietnam dengan membawa pulang 69 emas.

            Lebih indah lagi prestasi Kontingen Indonesia itu juga dihiasi emas cabang olahraga sepakbola. Emas yang dirindukan sejak 32 tahun lalu. Tim nasional U-22 Indonesia mendulang emas setelah tampil tidak terkalahkan dan menundukkan Thailand 5-2 di final yang berlangsung dramatis.

            Sambil berharap semoga tragedi hitam di dunia olahraga itu tidak terjadi maka layak dan pantaslah memberikan ucapan selamat kepada para atlet, pelatih dan pembina, pengurus cabang olahraga, serta kontingen negara yang telah mampu menghasilkan para juara. Harus diakaui menghasilkan para juara itu tidaklah mudah. Butuh kerja keras, pengorbanan tenaga dan materi serta kesarabaran luar biasa.

            Memang ada juara yang dilahirkan namun itu juga membutuhkan proses pembinaan sehingga bakat juara dari lahir itu bisa bersinar menjadi juara. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan teknolgi, juara kini bukan hanya dilahirkan namun dibentuk atau dicetak. Juara kini lebih dilahirkan by desaign dan bukan by accaident (keajaiban).

            Sesuai dengan atlet emas yang tercipta di SEA Games 2023 maka ada 584 juara yang menjadi kekuatan Asia Tenggara di masing-masing nomor atau kelas cabang olahraga. Ratusan juara ini diharapkan mampu menjadi adalan meningkatkan prestasi kawasan Asia Tenggara di tingkat Asia dan bahkan dunia. Hanya dengan itulah maka pesta olahraga antaranegara Asia Tenggara ini akan mempunyai makna dan manfaat besar. Tanpa itu SEA Games tidak lebih dari pesta rutinitas dua tahunan.

            Dari 584 andalan Asia Tenggara itu ada 87 juara dari Indonesia dengan pelapis kedua 80 (peraih medali perak) dan 109 pelapis ketiga (perunggu). Sebagai negara paling besar Indonesia harus mampu menjadi pelopor negara-negara Asia Tenggara dalam mengangkat para juara ini menembus prestasi Asia dan dunia. Dengan mampu mengangkat prestasi para juara kawasan ini menjadi yang terbaik di Asia maupun dunia maka Indonesia bukan saja berperan besar bagi Asia Tenggara namun juga akan memiliki atlet-atlet andalan yang siap diterjunkan di berbagai tingkatan dengan kualitas dunia. Bak pisau bermata dua yang tajam, mengiris ke samping kanan dan kiri maupun atas dan bawah sama tajamnya.

            Kemampuan Indonesia untuk menggetarkan Asia sudah mampu ditunjukkan sejak menjadi tuan rumah Asian Games IV tahun 1962 ketika berhasil menempati peringkat dua. Kembali ketika menjadi tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia kembali menunjukkan kemampuan terbaik untuk Asia Tenggara dengan menempati peringkat 4 besar.

            Kemudian di forum dunia, Olimpiade, Indonesia juga mampu menunjukkan kualitas sebagai terkuat di Asia Tenggara dengan keberhasilan meraih medali emas, perak dan perunggu. Prestasi yang diraih melalui cabang olahraga bulutangkis, angkat besi dan panahan. Pembuktian Indonesia memiliki kemampuan dunia untuk cabang olahraga tersebut di kancah olimpiade.

            Dari pencapaian itu membuktikan Indonesia mampu menjadi pelopor Asia Tenggara. Menjadi Macan Asia Tenggara dengan auman menggetarkan Asia dan dunia. Sekaligus juga menjadi tantangan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan preatsi tersebut. Bahkan jika perlu memperlebar cabang olahraga yang diandalkan ke tingkat Asia dan dunia.

            Meskipun tidak ideal 100 persen namun penampilan menggetarkan dan membanggakan para atlet Indonesia pada SEA Games 2023 Kamboja bisa dijadikan pijakan kuat untuk meraih prestasi di tingkat lebih tinggi lagi di langkah berikutnya. Baik di SEA Games, Asian Games maupun olimpiade.

            SEA Games tidak bisa dilupakan apalagi dihapus sebagai pijakan awal yang kuat sebelum menapak lebih tinggi lagi ke Asia dan dunia. Bisa saja dibungkus dengan kata-kata manis SEA Games sebagai sasaran antara menuju Asia Games dengan target utama Olimpiade. Namun jangan dilupakan prestasi itu membutuhkan proses. Dengan berlandaskan pada juara dicetak dengan desain maka sudah sepantasnya mendesain juara sejati dengan pondasi kuat di SEA Games untuk makin tinggi di Asia dan makin tangguh di dunia.

            Pencetak sejarah emas Indonesia di Olimpiade, Susi Susanti sebelum berjaya di Barcelona, Spanyol tahun 1992 tercatat malang melintang menjuarai tunggal putri SEA Games 1987, 1999 dan 1991. Alan Busikusuma yang juara tunggal putra Olimpiade Barcelona memang tidak tercatat sejabagi juara SEA Games namun rekan senegaranya Ardy B Wiranata yang dikalahkan di final tercatat sebagai juara SEA Games. Duet Grecia Polii/Apriani Rahayu sebelum mendulang emas Olimpiade Tokyo 2020 adalah juara SEA Games 2019.

            Dengan melupakan atau menghapus peran SEA Games sebagai pondasi kuat awal, ditakutkan akan kehilangan pijakan dalam mengukur prestasi. Terjadilah perhitungan-perhituangan di awang-awang. Sesuatu yang sangat berbahaya karena akan menutup atau mematikan penyiapan regenerasi atlet-atlet andalan yang teruji di multi event.

            Ingat pepatah, mengharapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan? Mengharapkan keuntungan yang besar yang belum pasti, yang sudah dimiliki dibuang-buang / disia-siakan, sehingga akhirnya tidak punya apa-apa. Jadi, mari jadikan SEA Games sebagai kawah candradimuka atlet atau tim Indonesia untuk tinggal lanas ke Asian Games dan olimpiade. ***

·         Gungde Ariwangsa: wartawan Suarakarya.idFaktual Indonesia, Ketua Siwo PWI Pusat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

YANG LEBIH LAMA