Rabu, 26 Agustus 2020

Harmonisasi Demi Prestasi

 

Oleh: Gungde Ariwangsa SH

Kementerian Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat akan terus berjalan seiring dalam pembinaan olahraga prestasi nasional. Kemenpora dan KONI Pusat ke depan akan melakukan kerja sama yang dituangkan dalam MoU untuk pelaksanaan pembinaan olahraga prestasi. KONI menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah dalam pembinaan olahraga prestasi. 

Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengungkapkan butir-butir tentang harmonisasi hubungan Kemenpora dan KONI itu dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2020 secara virtual di Jakarta, Selasa (25/8/2020). Pernyataan yang bukan saja menggema di host Rakernas , Gedung KONI Pusat, Senayan, Jakarta namun juga ke seluruh Tanah Air. Pasalnya paserta Rakernas  terdiri dari 34 KONI Provinsi dan 64 Pengurus Besar/Pusat (PB/PP) induk organisasi cabang olahraga yang mempunyai jaringan ke seluruh daerah di Indonesia . 

"Saat ini hubungan Kemenpora dengan KONI Pusat sangat baik. Saya harap KONI Daerah juga demikian memiliki komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah dengan lancar. Karena dengan komunikasi menjadi salah satu syarat untuk melakukan percepatan akselerasi dari pembinaan olahraga prestasi tanpa itu mustahil," kata Menpora dalam sambutannya secara virtual dari Situation Room Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta. 

Lebih lanjut seperti dilansir kemenpora.go.id, disebutkan, Kemenpora dan KONI Pusat ke depan akan melakukan kerjasama yang dituangkan dalam MoU bahwa KONI Pusat akan membantu Kemenpora untuk pelaksanaan pembinaan olahraga prestasi dan sekaligus pengawasan terhadap kegiatan olahraga prestasi yang dilakukan cabang olahraga dan induk olahraga. "Kami lakukan bantuan langsung kepada cabor. Kedepan KONI Pusat dan KONIDA akan ikut terlibat dalam melihat dan memverifikasi, meriview usulan-usulan dari cabor sekaligus KONI memiliki tanggungjawab untuk memantau dan mengawasi apa yang menjadi komitmen antara cabor dengan pemerintah," ujarnya. 

Menpora menegaskan, Kemenpora dan KONI  akan jalankan hubungan kemitraan itu. KONI akan dikembalikan lagi kepada fungsinya sebagaimana tahun sebelumnya. Pemerintah berharap karena tidak mungkin semua urusan dan pekerjaan ini harus ditangani oleh pemerintah sendiri.

Sebelumnya, telah ada kesepakatan antara Kemenpora dan KONI Pusat bahwa akan berjalan seiring dan sejalan dan KONI menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah dalam pembinaan olahraga prestasi. 

Bak gayung bersambut, Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menyambut baik pernyataan Menpora tersebut.  Mantan Kepala BIN ini bahkan menegaskan, KONI Pusat akan membantu pemerintah dalam hal pembinaan dan pengawasan olahraga prestasi. “Usul anggaran akan diverifikasi supaya baik, sebelum diajukan ke Kemenpora. Anggaran besar itu akuntabilitasnya harus terjaga. Kami punya komitmen kuat karena ini demi kebaikan kita bersama,” kata Marciano. 

Pernyataan saling sambut tersebut tentu merupakan angin segar bagi dunia olahraga Indonesia. Meskipun ini merupakan penegaskan dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional, namun apa yang disampaikan Menpora dan Ketua Umum KONI menjadi sinyal kuat terjalinnya harmonisasi komunikasi dan hubungan antarlembaga olahraga prestasi nasional. Salah satu syarat untuk melakukan percepatan akselerasi dari pembinaan olahraga prestasi di Tanah Air. 

Harmonisasi yang diharapkan akan menjadi bukan saja pegangan namun juga pondasi para pembina olahraga dalam meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. Untuk mewujudkan olahraga Indonesia yang maju dan berprestasi. Dengan demikian olahraga kembali akan menjadi andalan dalam mengangkat harkat dan martabat serta mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di forum internasional. Baik Asia Tenggara, Asia maupun dunia. *** 

·         Gungde Ariwangsa – wartawan suarakarya.id, pemegang kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI Pusat

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

YANG LEBIH LAMA