tag:blogger.com,1999:blog-15339945105691546282024-02-19T10:42:40.513+07:00KOLOM Gungde AriwangsaUnknownnoreply@blogger.comBlogger30125tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-9841307359278437242023-05-18T23:58:00.001+07:002023-05-19T14:55:12.275+07:00Catatan SEA Games 2023 Kamboja: Pinjakan Kuat Indonesia Tinggal Landas<p class="MsoNoSpacing"><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh63LhW9gDEoT6RlC0l2MyFsLM09loDjzTmvzyNw8GF9zV4goHYhOQLOed96AF3AsHx-IKSZF2G2ZN6Q2k6jhGK4auhLq_2--HO0Q93geNxR3L6-ftCNwqnR3S1qA-BkdSTNrqTDaL8iVV3ZKFL83vCEHSYYyHLSxOxL0_N9ZBOybVFVGgxo5TWrgIi/s800/230518kirab%20juara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="424" data-original-width="800" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh63LhW9gDEoT6RlC0l2MyFsLM09loDjzTmvzyNw8GF9zV4goHYhOQLOed96AF3AsHx-IKSZF2G2ZN6Q2k6jhGK4auhLq_2--HO0Q93geNxR3L6-ftCNwqnR3S1qA-BkdSTNrqTDaL8iVV3ZKFL83vCEHSYYyHLSxOxL0_N9ZBOybVFVGgxo5TWrgIi/w400-h213/230518kirab%20juara.jpg" width="400" /></a></b></div><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Oleh: Gungde
Ariwangsa</span></b><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"></span></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-vl342MGI8WoCc6aih5VFVSxWrW8oWvC_DbGOf93PyaFF4ktVJhTYEV7v6NMsQAOX4wVnfEbHSIWAs0n8RESXeX0_67bXSdcD1Kr6ac1hhfxYEKl2dh3mQ-N6VfmvVK_BEAITQeNLfq_fMWOJWjEVKCUoNV9lFC_U7Oqs5dRw6cFDn_6qWRph6voS/s585/221110ariwangsa1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="585" data-original-width="499" height="116" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-vl342MGI8WoCc6aih5VFVSxWrW8oWvC_DbGOf93PyaFF4ktVJhTYEV7v6NMsQAOX4wVnfEbHSIWAs0n8RESXeX0_67bXSdcD1Kr6ac1hhfxYEKl2dh3mQ-N6VfmvVK_BEAITQeNLfq_fMWOJWjEVKCUoNV9lFC_U7Oqs5dRw6cFDn_6qWRph6voS/w99-h116/221110ariwangsa1.jpg" width="99" /></a></b></div><b><br />COIPers.com</b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><b>: SEA Games
XXXII Tahun 2023 resmi ditutup Rabu tanggal 17 Mei 2023 malam. Resmi sudah para
juara pulang dengan kalungan medali emas di leher masing-masing. Hanya skandal
doping atau barang kali suap yang bisa mencopot kembali emas yang kini berada
dalam kalungan leher atau genggaman tangan masing-masing.<span><a name='more'></a></span> </b><o:p></o:p></span><p></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kontingen Indonesia mencetak penampilan
membanggakan dengan meraih 78 medali emas, 80 perak dan 109 perunggu. Raihan
ini melampaui target dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo
yang mencanangkan 60 emas dan Presiden Joko Widodo yang meminta 69 emas.
Indonesia juga sukses mempertahankan posisi tiga besar seperti yang diraih pada
SEA Games XXXI 2021 Vietnam dengan membawa pulang 69 emas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Lebih indah lagi prestasi Kontingen
Indonesia itu juga dihiasi emas cabang olahraga sepakbola. Emas yang dirindukan
sejak 32 tahun lalu. Tim nasional U-22 Indonesia mendulang emas setelah tampil
tidak terkalahkan dan menundukkan Thailand 5-2 di final yang berlangsung
dramatis.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Sambil berharap semoga tragedi hitam
di dunia olahraga itu tidak terjadi maka layak dan pantaslah memberikan ucapan
selamat kepada para atlet, pelatih dan pembina, pengurus cabang olahraga, serta
kontingen negara yang telah mampu menghasilkan para juara. Harus diakaui
menghasilkan para juara itu tidaklah mudah. Butuh kerja keras, pengorbanan
tenaga dan materi serta kesarabaran luar biasa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Memang ada juara yang dilahirkan
namun itu juga membutuhkan proses pembinaan sehingga bakat juara dari lahir itu
bisa bersinar menjadi juara. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan
teknolgi, juara kini bukan hanya dilahirkan namun dibentuk atau dicetak. Juara
kini lebih dilahirkan by desaign dan bukan by accaident (keajaiban). <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Sesuai dengan atlet emas yang
tercipta di SEA Games 2023 maka ada 584 juara yang menjadi kekuatan Asia
Tenggara di masing-masing nomor atau kelas cabang olahraga. Ratusan juara ini
diharapkan mampu menjadi adalan meningkatkan prestasi kawasan Asia Tenggara di
tingkat Asia dan bahkan dunia. Hanya dengan itulah maka pesta olahraga
antaranegara Asia Tenggara ini akan mempunyai makna dan manfaat besar. Tanpa
itu SEA Games tidak lebih dari pesta rutinitas dua tahunan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Dari 584 andalan Asia Tenggara itu
ada 87 juara dari Indonesia dengan pelapis kedua 80 (peraih medali perak) dan
109 pelapis ketiga (perunggu). Sebagai negara paling besar Indonesia harus
mampu menjadi pelopor negara-negara Asia Tenggara dalam mengangkat para juara
ini menembus prestasi Asia dan dunia. Dengan mampu mengangkat prestasi para
juara kawasan ini menjadi yang terbaik di Asia maupun dunia maka Indonesia
bukan saja berperan besar bagi Asia Tenggara namun juga akan memiliki
atlet-atlet andalan yang siap diterjunkan di berbagai tingkatan dengan kualitas
dunia. Bak pisau bermata dua yang tajam, mengiris ke samping kanan dan kiri
maupun atas dan bawah sama tajamnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Kemampuan Indonesia untuk
menggetarkan Asia sudah mampu ditunjukkan sejak menjadi tuan rumah Asian Games
IV tahun 1962 ketika berhasil menempati peringkat dua. Kembali ketika menjadi
tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia kembali menunjukkan kemampuan terbaik
untuk Asia Tenggara dengan menempati peringkat 4 besar. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Kemudian di forum dunia, Olimpiade,
Indonesia juga mampu menunjukkan kualitas sebagai terkuat di Asia Tenggara
dengan keberhasilan meraih medali emas, perak dan perunggu. Prestasi yang
diraih melalui cabang olahraga bulutangkis, angkat besi dan panahan. Pembuktian
Indonesia memiliki kemampuan dunia untuk cabang olahraga tersebut di kancah
olimpiade.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Dari pencapaian itu membuktikan
Indonesia mampu menjadi pelopor Asia Tenggara. Menjadi Macan Asia Tenggara
dengan auman menggetarkan Asia dan dunia. Sekaligus juga menjadi tantangan
untuk terus mempertahankan dan meningkatkan preatsi tersebut. Bahkan jika perlu
memperlebar cabang olahraga yang diandalkan ke tingkat Asia dan dunia. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Meskipun tidak ideal 100 persen
namun penampilan menggetarkan dan membanggakan para atlet Indonesia pada SEA
Games 2023 Kamboja bisa dijadikan pijakan kuat untuk meraih prestasi di tingkat
lebih tinggi lagi di langkah berikutnya. Baik di SEA Games, Asian Games maupun
olimpiade. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> SEA Games tidak bisa dilupakan apalagi
dihapus sebagai pijakan awal yang kuat sebelum menapak lebih tinggi lagi ke
Asia dan dunia. Bisa saja dibungkus dengan kata-kata manis SEA Games sebagai
sasaran antara menuju Asia Games dengan target utama Olimpiade. Namun jangan
dilupakan prestasi itu membutuhkan proses. Dengan berlandaskan pada juara
dicetak dengan desain maka sudah sepantasnya mendesain juara sejati dengan
pondasi kuat di SEA Games untuk makin tinggi di Asia dan makin tangguh di
dunia. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Pencetak sejarah emas Indonesia di
Olimpiade, Susi Susanti sebelum berjaya di Barcelona, Spanyol tahun 1992
tercatat malang melintang menjuarai tunggal putri SEA Games 1987, 1999 dan
1991. Alan Busikusuma yang juara tunggal putra Olimpiade Barcelona memang tidak
tercatat sejabagi juara SEA Games namun rekan senegaranya Ardy B Wiranata yang
dikalahkan di final tercatat sebagai juara SEA Games. Duet Grecia Polii/Apriani
Rahayu sebelum mendulang emas Olimpiade Tokyo 2020 adalah juara SEA Games 2019.
<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Dengan melupakan atau menghapus
peran SEA Games sebagai pondasi kuat awal, ditakutkan akan kehilangan pijakan
dalam mengukur prestasi. Terjadilah perhitungan-perhituangan di awang-awang.
Sesuatu yang sangat berbahaya karena akan menutup atau mematikan penyiapan
regenerasi atlet-atlet andalan yang teruji di multi event. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Ingat pepatah, mengharapkan burung
terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan? Mengharapkan keuntungan yang besar
yang belum pasti, yang sudah dimiliki dibuang-buang / disia-siakan, sehingga
akhirnya tidak punya apa-apa. Jadi, mari jadikan SEA Games sebagai kawah
candradimuka atlet atau tim Indonesia untuk tinggal lanas ke Asian Games dan
olimpiade. ***<o:p></o:p></span></p>
<p><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; text-indent: -0.25in;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><b style="text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Gungde Ariwangsa:
<i>wartawan </i>Suarakarya.id<i>, </i>Faktual Indonesia<i>, Ketua Siwo PWI Pusat</i></span></b> </p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-36398278892790894282023-05-16T11:29:00.009+07:002023-05-16T11:51:45.653+07:00Catatan SEA Games 2023 Kamboja: Kontingen Indonesia Menggetarkan dan Membanggakan <p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS_PeKE5xlIGSTwv67wvZz786gi3vYFpDFn29zktvKz8EsvZE37CwiryY-4x0cb1Eb9VDwi-bE2edmwxpIhB3YBCy4f8WSzX6Pdi0N4W4UodFnqqEoMDUUDHdOej819uosXB-9Y1yeCXI9nT3LAaMYF0Vu5Pfx0v4-k9qTIym9mTyplw4b5O2KAseX/s505/230516ariwangsa%20kamboja1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="505" data-original-width="424" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS_PeKE5xlIGSTwv67wvZz786gi3vYFpDFn29zktvKz8EsvZE37CwiryY-4x0cb1Eb9VDwi-bE2edmwxpIhB3YBCy4f8WSzX6Pdi0N4W4UodFnqqEoMDUUDHdOej819uosXB-9Y1yeCXI9nT3LAaMYF0Vu5Pfx0v4-k9qTIym9mTyplw4b5O2KAseX/w336-h400/230516ariwangsa%20kamboja1.jpg" width="336" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNoSpacing"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Oleh: Gungde
Ariwangsa SH</span></b></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><b>PHNOM PENH</b>: <b>Sungguh
membanggakan perjuangan para atlet Indonesia pada SEA Games XXXII Tahun 2023 di Kamboja. Pesta olahraga antarnegara Asia
Tenggara yang berlangsung sejak Jumat (5/5/2023) baru akan ditutup secara resmi
Rabu (17/5/2023). Meskipun pesta belum berakhir para atlet Indonesia sudah
mampu mengantar Kontingen Merah Putih bukan saja memenuhi namun juga melampaui
target perolehan medali dan menempati posisi tiga besar klasemen perolehan
medali. Tambah manis lagi bila tim nasional sepakbola Indonesia mampu melaju ke
final untuk berebut emas melawan Thailand, Selasa (16/5/2023) malam</b>.<span></span></span></p><a name='more'></a> <o:p></o:p><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ketika saya berangkat dari Jakarta <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ke Kamboja, Jumat
(12/5/2023) pagi, perjuangan para atlet di berbagai arena baru menghasilkan 43
emas dan Kontingen Indonesia berada di posisi 4 klasemen di bawah Vietnam,
Kamboja dan Thailand. Setelah tiba di Kamboja, Jumat petang, perolehan emas
Indonesia naik menjadi 51 tetapi belum beranjak dari posisi ke-4. Pada Sabtu
(13/5/2023), Indonesia menambah 7 emas meskipun masih di urutan 4 namun
perbedaan emas dengan Kamboja makin tipis karena hanya tinggal 1 keping. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Esok
harinya, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Minggu (14/5/2023) menjadi hari
cerah bagi Indonesia karena bukan saja mampu naik ke posisi 3 dengan menggeser
Kamboja namun juga melampaui target perolehan emas dengan raihan 69 emas. Ini
melewati target 60 emas dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito
Ariotedjo dan memenuhi target <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang dicanangkan
Presiden Joko Widodo <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebanyak 69 emas.
Meskipun telah melampaui dan memenuhi taget Menpora dan Presiden, Kontingen
Indonesia tidak kendor mendulang medali sehingga Senin (15/5/2023), makin kokoh
di peringkat 3 dengan total 76 emas. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selasa
ini diperkirakan emas Indonesia bisa melewati angka 80. Sungguh menggetarkan
dan membanggakan menyanyikan dan mendengarkan Lagu Indonesia Raya berkumandang
mengiringi Bendera Merah Putih berkibar di puncak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di negeri orang ketika acara penghormatan pemenang
SEA Games Kamboja. Terus terang rasa ini hanya ada di olahraga.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Akan
sangat indah dan lengkap pencapaian target itu bila mampu dihiasi emas
sepakbola yang sudah diimpi-impikan sejak SEA Games 1991 di Manila, Filipina.
Namun bagaiamana pun juga dengan pencapaian hingga hari ini, Kontingen
Indonesia pantas diberi apresiasi tinggi. Mulai dari para atlet, pelatih,
manajer tim, pengurus induk organisasi cabang olahraga yang telah mampu
memberikan andil menyumbang medali, terutama emas. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tidak
ketinggalan pula apresiasi diberikan kepada pihak pemerintah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang dalam hal ini Kementerian Pemuda dan
Olahraga (Kemenpora) di bawah pimpinan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
Dito Ariatedjo, National Olympic Committee/Komite Olimpiade Indonesia, Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, tim CdM, tim monitor dan review yang
telah bekerja dengan baik dalam mendukung persiapan kontingen. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rasa
salut juga pantas diarahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sejak
Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun 2019 mencanangkan perombakan manajemen
pembinaan olahraga Indonesia. Selain itu Presiden Jokowi ketika melepas
Kontingen Indonesia memberi optimisme dengan melontarkan target meraih 69 emas
dalam perjuangan di <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kamboja. Jumlah emas
yang sama dengan raihan pada SEA Games Vietnam dua tahun lalu ketika Indonesia
menempati peringkat tiga besar. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Target
yang semula dikhawatirkan akan memberikan beban kepada para atlet ternyata
justru menjadi pelecut semangat untuk meraih yang terbaik dalam membela nama
bangsa dan negara. Ternyata target yang bukan minimalis namun realistis bisa
menjadi senjata untuk memompa perjuangan semua pihak untuk meraihnya. Penetapan
target realistis sudah seharusnya terus dipertahankan sehingga tidak terjebak
pada pencapaian minimalis atau bombastis.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pencanangan
target menimalis disadari atau tidak justru bisa berdampak pada pelemahan
semangat karena mengecilkan kemampuan diri sendiri. Sedangkan target bombastis
selain akan menjadi beban juga menunjukkan asal bunyi. Realistis dalam
menentukan target juga menunjukkan persiapan yang dilakukan memang on the
track, tidak dikurangi untuk mencari aman dan tidak juga dilebih-lebihkan untuk
sekadar menyenangkan pimpinan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Memang
ketika Kamboja ditunjuk menjadi tuan rumah ada kekhawatiran Indonesia tidak
akan mampu bertahan di posisi tiga besar dan mempertahankan raihan 69 emas.
Pasalnya Kamboja sebagai tuan rumah memangkas beberapa cabang olahraga seperti
dayung, menembak, panahan sehingga dari dayung saja Indonesia sudah kehilangan
31 emas. Selain itu Kamboja<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>juga
memasukkan beberapa cabang pilihan yang menguntungkan tuan rumah. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kekhawatiran
itu terus membayangi ketika Kontingen Garuda berangkat apalagi sebelum pesta
dibuka secara resmi sudah ada cabor yang menguntungkan Kamboja dipertandingan
dan memperebutkan emas. Hasilnya memang Kamboja langsung memimpin klasemen dan
Indonesia menempati peringkat lima karena belum mampu meraih emas. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Namun
di hari pertama persaingan setelah SEA Games 2023 secara resmi dibuka,
Kontingen Indonesia mulai memberikan harapan. Selain langsung merebut emas juga
mampu melakukan gebrakan di berbagai arena. Raihan ini langsung mengangkat
optimisme untuk mampu bukan saja memberikan perlawanan namun juga memenangkan
pertandingan dan merebut emas. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tidak
mengherankan bila Kontingen Indonesia terus mencetak emas demi demi dari
berbagai cabor. Sejak 6 Mei 2023 mulailah Indonesia mencatat tiada hari tanpa
emas. Optimisme makin menyala dan berkobar sehingga beberapa cabor bahkan mampu
muncul sebagai juara umum. Emas terus mengalir sehingga semua kaget namun
bangga ketika raihan Kontingen Merah Putih mampu menyetuh 60 emas dan kemudian
naik lagi menjadi 70 serta bahkan menyentuh 76 emas. Dengan konsisten mendulang
sekitar 15-20 persen dari total emas yang diperebutkan tiap hari Indonesia pun
kini melangkah pasti menuju pencapaian 80 emas. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari
apa yang tersaji di Kamboja mulai dari 6 sampai 16 Mei 2023 dapat diteriakan
disini, Indonesia mampu dan bisa. Memang menempati peringkat tiga besar bukan
yang terbaik di Asia Tenggara namun ini bisa menjadi pijakan dan modal untuk
merebut kembali gelar Macan Asia Tenggara setelah lepas sejak tahun 2017. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Harapan
yang bukan bombastis namun pantas untuk diraih Indonesia. Pasalnya, Indonesia
di masa lalu pernah menjadi Macan Asia Tenggara dan memiliki kemampuan untuk
itu. Masalahnya berpulang kepada seluruh punggawa olahraga di Tanah Air dengan
dukungan pemerintah. Maukah serius dan realistis untuk menuju kea rah itu. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kita
tentunya tidak ingin bangga hanya di posisi tiga. Bukankah prestasi olahraga
juga menjadi cermin keberhasilan pembangunan suatu negara?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>***</span><span style="font-family: "Times New Roman", "serif"; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 0.5in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><b>Gungde
Ariwangsa SH – </b><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><b>wartawan, Ketua
Siwo PWI Pusat</b><o:p></o:p></i></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-57804001402508074952021-03-15T01:29:00.000+07:002021-03-15T01:29:01.013+07:00Nyepi 1943 (2021): Sepi Pandemi<p><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: bolder;"><br /></span></p><p><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: bolder;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ1TcMU899Dxwzw8BYrlfVlRe8DirkUm4vdfC_TbTzHe8X3762Q1m27C-I1BCnySgaXITmAKaOeE8jL9lLl1v90u9QueK5LZ6Jb-A1nuTWh5KpgabyExwzdbOAueZCNPA0zi-9paUuNwU/s924/210313ari+pen.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="924" data-original-width="683" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ1TcMU899Dxwzw8BYrlfVlRe8DirkUm4vdfC_TbTzHe8X3762Q1m27C-I1BCnySgaXITmAKaOeE8jL9lLl1v90u9QueK5LZ6Jb-A1nuTWh5KpgabyExwzdbOAueZCNPA0zi-9paUuNwU/w148-h200/210313ari+pen.jpg" width="148" /></a></div><br />Oleh Gungde Ariwangsa SH<p></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Umat Hindu Dharma merayakan Hari Raya Suci Nyepi Tahun Caka 1943 pada Minggu tanggal 14 Maret 2021. Inilah Nyepi yang kedua di saat pandemi virus corona (Covid-19) masih menyerang Indonesia dan dunia. Semoga Hari Raya Nyepi bisa menjadi perenungan untuk mengusir pandemi dari negeri tercinta ini.<span></span></span></em></p><a name='more'></a><p></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Perayaan tahun baru ini berdasarkan perhitungan penanggalan/kalender Caka. Berbeda dengan perayaan tahun baru Masehi yang dilaksanakan dengan penuh hingar bingar rasa suka cita maka Tahun Baru Caka dirayakan dengan menyepi (berasal dari kata sepi dan senyap).</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pada Hari Raya Nyepi itu umat Hindu melaksanakan brata penyepian yang terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Bagi umat yang memiliki kemampuan yang khusus, melakukan tapa yoga brata samadhi pada saat Nyepi.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pada Hari Raya Nyepi umat Hindu memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). Dengan pelaksanaan brata penyepian itu diharapkan masing-masing bisa melihat diri dengan pandangan jernih dan daya nalar tinggi. Dari sini diharpakan melahirkan sikap untuk mengoreksi diri dengan melepaskan segala sesuatu yang tidak baik dan memulai hidup suci, hening menuju jalan yang benar atau dharma.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menyimak makna dan pelaksanaan Hari Raya Nyepi sangat relevan dengan tuntutan masa kini. Di saat Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19 dan juga merajalelanya korupsi serta tindakan melawan hukum yang merugikan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tindakan yang muncul karena keegoan pribadi, kelompok dan golongan serta keserakahan duniawi sehingga rela mengahalakan segara cara yang merugikan kepentingan bersama.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, pelaksanaan catur brata penyepian sangat relevan dengan program PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Tidak bepergian, tidak mendengar (mencari) hiburan) dan tidak bekerja (ke kantor) merupakan pembatasan dalam PPKM. Berlandaskan ini masing-masing akan makin disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas).</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Makin disiplinnya masyarakat melaksanakan prokes 5 M akan sangat mendukung upaya pemerintah dalam penangananan Covid-19. Termasuk program vaksinisasi yang kini tengah gencar-gencarnya dilaksanakan di seluruh Indonesia. Disiplin prokes 5 M masih akan terus dibutuhkan meskipun vaksinasi sudah dilaksanakan. Mejaga kesehatan sudah harus menjadi kebiasaan baru.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Vaksinisasi dan penerapan PPKM disertai disiplin Prokes 5 M diharapkan akan makin menekan penambahan kasus baru harian terkonfirmasi positif Covid-19. Trend menurunnya penambahan kasus baru yang kini sudah kembali ke angka di bawah 5.000 perhari perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan. Data terakhir per Sabtu (13/3/2021) yang menunjukkan kasus baru lebih rendah dibandingkan penambahan pasien sembuh jangan sampai berubah terbalik lagi.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pada Sabtu (13/3/2021), penambahan kasus baru harian tercatat 4.607 orang. Sedangkan yang sembuh 6.016 orang. Sedangkan yang meninggal 100 orang. Secara nasional tercatat jumlah total yang terkonfirmasi positif 1.414.741 orang. Jumlah ini sudah makin didekati pasien sembuh yang mencapai 1.237.470 orang. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pelaksanaan vaksinasi diimbangi dengan disiplin Prokes 5 M yang menuntut pengekangan diri, secara perlahan namun pasti diharapkan akan membuat Covid-19 makin menyurut. Indonesia akhirnya sepi pandemi virus ganas tersebut. ***</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">* Gungde Ariwangsa SH – <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">wartawan </em>suarakarya.id<em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">, pemegang kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI Pusat</em></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-71990992738463003392021-03-07T22:19:00.000+07:002021-03-07T22:19:06.384+07:00Kudeta Partai Demokrat, Menanti Sabda Pandita Ratu<p> </p><p><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyDOHFIVw8mlJGvfocJTDmGD43TQcPktfGd5azjYlgk6GfCtmHI4HwjtP2yVO60wX4mf-2GIBmY7vGC5rAiecLRdrsAxpYB_GmXmmxrPqaPfOXTLegYkYj_sBWkF_M9ms75b4-GZw15KE/s448/200508ari+mustafa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="251" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyDOHFIVw8mlJGvfocJTDmGD43TQcPktfGd5azjYlgk6GfCtmHI4HwjtP2yVO60wX4mf-2GIBmY7vGC5rAiecLRdrsAxpYB_GmXmmxrPqaPfOXTLegYkYj_sBWkF_M9ms75b4-GZw15KE/w112-h200/200508ari+mustafa.jpg" width="112" /></a></b></div><b><br />Oleh: Gungde Ariwangsa SH</b><p></p><p><b><i>“Sabda pandita ratu, tan kena wola-wali.” Falsafah pemerintahan Jawa yang artinya “sabda raja dan pemuka agama tidak boleh plin-plan” sangat dinantikan sehubungan dengan perpecahan yang menimpa Partai Demokrat (PD). Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang ditunggu-tunggu karena orang dekatnya, Kepala Staf Presiden Moeldoko ikut terlibat dalam terbelahnya PD.<span></span></i></b></p><a name='more'></a> <p></p><p>Bahkan Moeldoko yang masih aktif di pemerintahan didaulat sebagai Ketua Umum PD dalam Kongres Luar Biasa PD di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Pemilihan dan pengangkatan Moeldoko itu membuat PD kini memiliki dua nakhoda karena masih ada Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum yang sah. Kondisi makin memanas karena Moeldoko yang Jenderal TNI (Purn) dinilai telah mengkudeta mayor AHY dalam kepemimpinan partai berlambang tiga bintang bersinar itu.</p><p>Meskipun persaingan kubu PD KLB dan PD AHY makin memanas dan meluas dengan berbagai penafsiran, termasuk kemungkinan pemerintah berada di belakang aksi Moeldoko itu, namun Presiden Jokowi masih tetap diam. Sudah dua hari berlalu belum diketahui sikap Jokowi. Selain Jokowi, Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly yang nanti akan banyak berperan dan menentukan sah tidaknya KLB PD itu juga bungkam. </p><p>Baru Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang memberi pernyataan. Mahfud MD menyatakan pemerintah hingga saat ini belum menyatakan KLB Partai Demokrat termasuk hasilnya. Pasalnya, hingga saat ini pemerintah belum menerima pemberitahuan resmi mengenai kegiatan KLB dan kepengurusan barunya. Karena itu, menurut Mahfud, pemerintah masih menganggap kepengurusan PD tetap di bawah kepemimpinan AHY. Kalau ada laporan dari KLB itu baru pemerintah akan mengambil sikap. </p><p>Mahfud mengaku, seperti dilansir MI, pemerintah memang sulit bersikap kalau konflik internal di dalam partai politik. Apalagi kasus konflik internal di Partai Demokrat ini pernah terjadi di partai lainnya selama era Reformasi. Ada kasus PKB di zaman Presiden Megawati dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Akhirnya diserahkan ke pengadilan. </p><p>Menarik untuk terus diamati kasus perpecahan PD itu ke mana akan bergulir dan bermuara. Apakah cukup sampai pada butuhnya dukungan solid seluruh partai pada pemerintahan Jokowi? Ataukah ini merupakan agenda untuk pertarungan Pemilihan Presiden tahun 2024? Kemudian benarkah ini karena luapan ketidakpuasan masa lalu? Intinya sangat dinantikan apakah ini setingan atau murni gejolak internal antarkader PD sendiri. </p><p>Dalam kondisi itu ada yang berharap Presiden Jokowi bersabda. Tidak boleh ada pembiaran oleh pihak Istana. Namun jika tetap diam maka Presiden Jokowi bisa dinilai menyetujui langkah Moeldoko mengkudeta AHY di PD. </p><p>Pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Wijayanto mengatakan, konflik yang menimpa PD bukan hal baru di masa pemerintahan Jokowi. Sebab, Partai Golkar dan PPP juga sebelumnya mengalami hal yang sama dan berakhir serupa, yaitu kemenangan bagi kubu yang dekat dengan kekuasaan.</p><p>Wijayanto seperti dikutip dari kompas.com, menuturkan, mustahil jika Jokowi tidak mengetahui apa yang telah dilakukan bawahannya, tetapi tetap membiarkannya. Moeldoko ini bukan hanya dekat, tetapi bagian dari istana. Jadi Jokowi tidak mungkin tidak tahu apa yang dilakukan bawahannya. Kalau dalam budaya Jawa, membiarkan kan berarti mengizinkan.</p><p>Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, Presiden Jokowi harus bicara soal kisruh PD yang melibatkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Jangan sampai Pak Jokowi tidak menangkap, mempertimbangkan kisruh yang ada di Demokrat ini secara seksama. </p><p>Siti Zuhro menuturkan, keterlibatan Moeldoko dalam kisruh Partai Demokrat tidak bisa dilepaskan dari profil sebagai salah satu orang di lingkaran terdekat Jokowi. Menurut Siti Zuhro, manuver Moeldoko itu itu akan mempertaruhkan kepercayaan publik terhadap pemerintah, pihak Istana, maupun Jokowi sendiri. Ia menegaskan, keterlibatan pejabat aktif pemerintahan dalam konflik yang tengah mendera sebuah partai merupakan tindakan yang tidak etis. </p><p>Oleh sebab itu, seperti dilaporkan kompas.com, Siti Zuhro menilai, dalam isu ini, Jokowi harus angkat bicara dan tidak bisa diam begitu saja. Ini yang harus diambil langkah hati-hati dan tangkas oleh Pak Jokowi. Kali ini Jokowi harus merespon dan tidak bisa mendiamkan, tidak perlu merespon dan sebagainya. </p><p>Dalam hal merespon, Presiden Jokowi perlu mempertimbangkan matang dan hati-hati. Sebagai pimpinan pemerintahan dan negara, Jokowi jangan sampai nanti mencla-mencle. Tidak seperti pernyataan Moeldoko sebelumnya yang membantah melakukan kudeta di PD. Namun nyatanya Moeldoko hadir dalam KLB PD dan setuju dipilih menjadi Ketua Umum.</p><p>Pernyataan Jokowi dalam falsafah pemerintahan Jawa merupakan sabta pandita ratu. Sabda yang tidak tidak boleh plin-plan. Tetapi kuat dan meneduhkan. ***</p><p><b>•<span style="white-space: pre;"> </span>Gungde Ariwangsa SH – <i>wartawan </i>suarakarya.id<i>, pemegang kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI Pusat. E-mail: aagwaa@yahoo.com. </i></b></p><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-80612296596472273882021-03-05T21:12:00.008+07:002021-03-05T21:27:00.563+07:00Demokrat Itu Pecah Sudah<p> </p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><b></b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr1JQgrkO8tgf7yA6ELAdtY4WKYtZvLr29PoYqsEXbzd3mEP7iv_hWCWdYIrHUPRTFb7tIbLK6W8UFr4ENGD1cbjS52xt3KMu0Wj5as1K7Nat0q2EOmfcSkZPfUAiCpKWP9M9fj1ibN1s/s932/201030ari+penulis.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="932" data-original-width="691" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr1JQgrkO8tgf7yA6ELAdtY4WKYtZvLr29PoYqsEXbzd3mEP7iv_hWCWdYIrHUPRTFb7tIbLK6W8UFr4ENGD1cbjS52xt3KMu0Wj5as1K7Nat0q2EOmfcSkZPfUAiCpKWP9M9fj1ibN1s/w148-h200/201030ari+penulis.jpg" width="148" /></a></b></div><b><br />Oleh:
Gungde Ariwangsa SH<o:p></o:p></b><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Partai
Demokrat (PD) ibarat istana pasir. Cepat dibangun dan melejit namun mudah
digoyang bahkan dihancurkan. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Ini
menyusul pecahnya partai pengusung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu
setelah Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumut, Jumat (5/3/2021), menetapkan
Moeldoko sebagai Ketua Umum. Sementara kubu lainnya tetap bersiteguh
mempertahakan </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Agus Harimurti Yudhoyono
(AHY) sebagai Ketua Umum PD yang sah.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> <span></span></span></i></b></p><a name='more'></a><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Partai
penganut (pengkut) demokrasi (arti dari demokrat) itu berdiri 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus
2003. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>PD langsung melejit dalam
percaturan politik Indonesia. Bukan saja hadir namun mampu mengusung dan
mengangkat SBY sebagai Presiden RI masa bakti 2004 – 2009 mengungguli favorit
kuat dan petahana Megawati Soekranoputri dari Partai Demokrasi Perjuangan
(PDIP) yang saat itu tengah berjaya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bahkan
mampu melanggengkan posisi SBY sebagai orang nomor satu di Indonesia untuk masa
bakti periode kedua 2009 – 2014.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Namun
setelah SBY lengser, PD mulai goyang. Setelah sempat ternoda oleh kasus korupsi
oleh para kader pilihannya, PD seperti menyurut. Naiknya Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY), putra SBY, menjadi Ketua Umum, membuat PD makin terbuka untuk
diseruduk dan diterkam. Munculah kegelisahan di tubuh PD ketika secara
tiba-tiba AHY melontarkan partainya akan dikudeta.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bahkan
tudingan kudeta itu menyerempet figur yang dekat dengan Istana Presiden Joko
Widodo. Kekuatan ini didukung oleh kader senior PD. Para tokoh di seputar
Istana yang merasa dibidik AHY seperti Kepala Staf Kepresidenan Indonesia
Moeldoko dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD angkat
bicara menepikan tudingan AHY itu. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perjalanan
waktu akhirnya mengarah kepada penyelenggaraan KLB PD di Deli Serdang, Sumut,
yang menobatkan Moeldoko sebagai Ketua Umum PD. Keputusan menetapkan mantan
Panglima TNI di masa kepemimpinan SBY itu sebagai Ketum PD disampaikan oleh pimpinan
sidang Jhoni Allen Marbun di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang. Melalui
telepon Moeldoko yang tidak hadir dalam pemilihan itu menyatakan menerima dan
bersedia menjadi Ketum PD versi KLB.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keputusan
memilih Moeldoko dan kesediaan Jenderal TNI (Purn) itu menerima jabatan Ketum
PD 2021 – 2025 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bukan saja menampar namun
juga memukul telak PD pimpinan AHY. Dalam konprensi pers menyikapi hasil KLB
itu AHY menyebut upaya kudeta terhadap dirinya kini telah terbukti dengan
sendirinya. AHY menegaskan Moeldoko sebagai Ketum Demokrat abal-abal.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AHY
menganggap dirinya sebagai Ketum PD yang sah! Dia menilai KLB dilakukan secara
ilegal, inkonstitusional, oleh sejumlah kader, mantan kader yang juga bersekongkol
dan berkomplot dengan kader eksternal. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tidak mengesahkan KLB yang disebutnya ilegal
dan jelas melawan hukum itu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">AHY
mengaku sudah menyiapkan tim hukum. Pihaknya akan melaporkan siapa pun yang terlibat
dalam KLB tersebut. "Kami berikhtiar, berjuang untuk mempertahankan
kedaulatan sekaligus mencari keadilan," katanya seperti dilansir
detik.com, sambil meminta seluruh masyarakat mendoakan upayanya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk terus berjuang dan menjaga demokrasi
Indonesia.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pecah
sudah PD. Bertambah lagi partai yang terpecah belah selama reformasi bergulir
di Indonesia. Sebelumnya tercatat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pecah sebelum
menyatu di bawah pimpinan Muhaimin Iskandar. Partai Golkar pecah antara kubu
Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sebelum akhirnya muncul Airlangga Hartarto menyatukan
partai berlambang pohon beringin itu. Terbelah juga Partai Persatuan
Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada
era reformasi ini, seperti dilansir jurnal.dpr.go.id, partai politik mengalami
konflik internal. Faktor yang menyebabkan konflik internal tersebut, antara
lain, pilihan koalisi dan oposisi. Kecenderungan yang muncul, partai-partai
politik terlibat dalam konflik internal, sebagian memunculkan perpecahan yang
berujung pada lahirnya partai-partai baru dan sebagian lagi melahirkan kepengurusan
ganda.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerap
munculnya konflik internal partai-partai politik tersebut memperlihatkan betapa
lemahnya kohesivitas di tubuh partai-partai politik. Konflik internal pada
partai-partai politik juga menandakan betapa minimnya pelembagaan di tubuh
partai dalam mengatasi konflik untuk menuju konsensus. Kecenderungan konflik
internal bukan disebabkan perbedaan visi-misi, platform dan ideologi partai,
tetapi cenderung disebabkan oleh pragmatisme atas pilihan koalisi partai
politik dalam mendukung calon presiden dan wakil presiden dan/atau pemerintahan
serta kepentingan kekuasaan.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Melihat
kasus PD tentu ada kepentingan internal dan eksternal yang menunjang. Internal
ada pada kader senior PD yang terpinggirkan bahkan dipecat dari partai.
Eksternal bisa muncul karena kepentingan jangka pendek dari kekuasaan karena PD
bukan termasuk partai koalisi rezim berkuasa. Terbuka juga kepentingan kekuasaan
untuk persiapan menghadapi Pemilihan Presiden 2024. Kancah yang akan seru dan
ketat karena Jokowi sudah dua periode menjabat presiden.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Akankah
PD redup, hilang dan menjelma menjadi partai wajah baru? Seperti yang pernah
menimpa Partai Demokrasi Indonesia yang kini menjadi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP). <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dari sini bisa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>muncul faktor lain kenapa PD terpecah.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kemungkinan
itu bisa saja terjadi. Kiprah PD saat muncul dan menggebrak dengan sukses mengantar
SBY menjadi presiden dua periode telah mengubah secara drastis peta kekuatan
perpolitikan di Indonesia. Dan juga mengganjal tokoh yang kuat, favorit dan
berkuasa. ***</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 0.5in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><b>Gungde
Ariwangsa SH – <i>wartawan </i>suarakarya.id<i>, pemegang kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI
Pusat, E-mail: aagwaa@yahoo.com</i></b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-87079537227728512642021-02-19T19:01:00.002+07:002021-02-19T19:01:25.288+07:00Menyikapi Janji Dan Peringatan Kapolri Untuk Warganet<p> </p><p class="MsoNoSpacing"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"></span></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic8WN5uKkBQg7Tp6oVvFWJp_dVt4fwXYdCHf4YSvyXGJdi_QDoafrTIC13y0mkhtsPw4uKmh82LTx-fAsnabqVyUlYiZDlPyQIwKl5WjpwoD6F7QfSeP5D-VFUytDr5QC8lzMmvhxwze4/s888/210212ariwangsa1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="888" data-original-width="646" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic8WN5uKkBQg7Tp6oVvFWJp_dVt4fwXYdCHf4YSvyXGJdi_QDoafrTIC13y0mkhtsPw4uKmh82LTx-fAsnabqVyUlYiZDlPyQIwKl5WjpwoD6F7QfSeP5D-VFUytDr5QC8lzMmvhxwze4/w146-h200/210212ariwangsa1.jpg" width="146" /></a></b></div><b><br />Oleh
Gungde Ariwangsa SH<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></b><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><b>Pemerintah
membuka ruang kritik dan saran. Langkah yang ditunggu-tunggu untuk mempertegas keterbukaan
sejak reformasi bergulir tahun 1998 lalu dan juga pembuktian Indonesia sebagai negara
demokrasi yang menghormati hak asasi manusia dalam mengeluarkan pendapat. Seiring
dengan itu muncul janji dan peringatan dari Kepala Kepolisian Republik
Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.</b><span></span></span></p><a name='more'></a><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Demi
mendukung terbukanya kran kritik dan saran oleh pemerintah itu Kapolri berjanji
bahwa Polri akan selektif dalam menerapkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Jo
UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dalam
menangani suatu kasus. Ini <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk
menghindari saling lapor menggunakan pasal-pasal yang dianggap pasal karet
dalam UU <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ITE. Juga untuk menepis <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>anggapan kriminalisasi menggunakan UU ITE. Dengan
demikian istilah mengkriminalisasikan dengan UU ITE bisa ditekan dan
dikendalikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Usai
Rapim TNI-Polri 2021, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/2/2021), Kapolri juga
berjanji akan lebih mengedepankan edukasi dan upaya persuasif dengan
langkah-langkah yang bersifat restorative justice, sehingga penggunaan ruang
siber dan digital bisa berjalan dengan baik. Namun demikian, seperti dilansir
antaranews.com,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kapolri mengingatkan
warganet agar tetap mematuhi aturan serta etika yang berlaku dalam bermedia
sosial.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Janji
dan peringatan Kapolri merupakan respon cepat untuk melaksanakan perintah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pengarahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kepada Peserta Rapat Pimpinan TNI-Polri
tersebut. Presiden memerintahkan kepada Kapolri untuk membuat pedoman dalam
pelaksanaan penegakan hukum UU ITE agar seluruh anggota kepolisian tidak
memiliki penafsiran sendiri-sendiri dalam pelaksanaan UU tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Presiden
memahami semangat UU ITE<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk menjaga
agar ruang digital Indonesia bisa bersih, sehat, dan beretika serta bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat secara produktif. Tapi implementasinya dan
pelaksanaannya jangan justru menimbulkan rasa ketidakadilan. Kalau UU ITE tidak
bisa memberikan rasa keadilan, Presiden akan meminta DPR untuk bersama-sama
merevisi UU ITE.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Implementasi
UU ITE yang berkeadilan menjadi tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar. Ini
untuk menghindari interprestasi secara sepihak pasal-pasal karet yang
penafsirannya bisa berbeda-beda. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tuntutan itu bukan hanya mengarah kepada pihak
kepolisian namun juga masyarakat Indonesia pengguna media sosial atau Medsos. Sebab
UU ITE ini akan mudah memidanakan kasus pencemaran nama baik, penghinaan dan
ujaran kebencian.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">UU
ITE jangan sampai terus menuntut korban. Manager Riset Center For Digital
Society (CFDS), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta (UGM), Treviliana Eka Putri seperti dilansir kontan.co.id,
menyatakan, spirit UU ITE seharusnya untuk menciptakan rasa aman bagi semua
orang di media daring. Dalam catatan Treviliana Eka Putri yang melansir data
dari safenet.or.id kasus pidana menggunakan ITE hingga 30 Oktober 2020,
mencapai 324 kasus.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Berdasarkan
perincian data dari Safe.net, dari 324 kasus pidana di UU ITE, sebanyak 209
orang dijerat dengan pasal 27 ayat (3) tentang pencemaran nama baik.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Selain itu, sebanyak 76 kasus dijerat dengan
Pasal 28 ayat (3) UU ITE tentang ujaran kebencian.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sebanyak 172 kasus yang dilaporkan itu
berasal dari unggahan di media Facebook termasuk Facebook pages.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Ancaman
hukuman atas pelanggaran Pasal 27 ayat (3) UU No. 19 Tahun 2016 adalah penjara
paling lama 4 tahun dan denda paling banyak Rp 750 juta. Sedangkan ancaman
hukuman atas pelanggaran Pasal 28 ayat (2) UU No. 19 Tahun 2016 adalah penjara
paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar. Karenanya tersangka
yang dikenakan tuduhan atas pasal ini biasanya langsung di tahan oleh pihak
kepolisian</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Demi
menekan berlanjutnya para korban, selain perlu segera adanya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pedoman dalam pelaksanaan penegakan hukum UU
ITE yang dibuat Kapolri maka warganet juga <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harus lebih bijak dalam menggunakan media
sosial untuk mengekspresikan kebebasan berpendapat. Peringatan dari Kapolri agar
warganet agar tetap mematuhi aturan serta etika yang berlaku dalam bermedia
sosial perlu didukung dan ditaati.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Ekspresi
kebebasan berpendapat yang merupakan hak azasi manusia <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perlu diimbangi dengan penerapan etika. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sebagai mahluk individu dan mahluk sosial,
manusia selain memiliki kebebasan juga memegang etika individu, sosial dan
bernegara. Dari sini bisa ditimbang masalah perbuatan atau tingkah laku mana yang
dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Selanjutnya mengalir
menjadi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pertimbangan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menentukan yang benar, salah, baik, buruk,
dan bertanggung jawab untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dalam
bermedsos baik melalui Facebook, LinkedIn, Twitter, Instagram, Whatsapp, dan
medsos lainnya warganet tetap memegang etika. Baik etika individu, sosial dan
bernegara. Penggunaan medsos secara tidak beretika bukan saja bisa mengakibatkan
pelanggaran privasi pribadi namun juga berdampak pada kemanan masyarakat,
bangsa dan negara.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dalam
berinteraksi di jejaring sosial, Maya Marselia, M.Kom pada artikelnya bertajuk “Etika
Dalam Penggunaan Media Sosial” yang dimuat almaata.ac.id menyarankan sebaiknya
tidak mengumbar informasi pribadi. Kemudian dalam berkomunikasi pergunakanlah kata-kata
yang layak dan sopan serta mudah dimengerti. Hindarkan pula menyiarkan kata-kata
dan foto-foto berbau kekerasan, korban kecelakaan dan pornografi.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jangan pula menyiarkan berita yang tidak sesuai
fakta. Bila menyiarkan berita atau informasi dari orang lain maka perlu
dilakukan kroscek. Dengan demikian <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak
terseret pada pembuatan dan penyebaran berita bohong atau hoak. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Demi
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, perlu dijaga agar tidak terjebak menyebarkan
informasi yang berhubungan dengan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan).
Masalah SARA ini akan sangat mudah mengaduk emosi sehingga menimbulkan
kerawanan-kerawanan keamanan. Tidak mengutik-utik masalah SARA ini juga
merupakan etika penghormatan terhadap saling menghargain dalam kebhinekaan
Indonesia.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kemudian
untuk menghindari pelaporan dengan alasan pelanggaran UU ITE, warganet perlu
waspada agar tidak sampai terserempet aturan pasal Pasal 27 ayat (3) dan pasal
28 ayat (2) UU No. 19 Tahun 2016 Jo UU No. 11 Tahun 2008. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ketetntuan yang menyangkut muatan penghinaan
dan/atau pencemaran nama baik serta menimbulkan asa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama,
ras, dan antargolongan (SARA).</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dengan
tetap memegang etika dalam bermedsos diharapkan warganet bisa berkomunikasi dan
bertukar informasi yang nyaman dan aman. Selain nyaman dan aman untuk diri
sendiri juga keluarga, lingkungan, masyarakat dan bahkan bangsa. Marilah
menjadi warganet yang bertanggung jawab. ***</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><b>Gungde
Ariwangsa SH – <i>wartawan s</i>uarakarya.id<i>, pemegang Kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI
Pusat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></i></b><o:p></o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-6966274986517376512021-02-15T20:20:00.001+07:002021-02-15T20:20:53.695+07:00Pertina Baru, Dari Tongkang, Danau Toba Ke Kejayaan Tinju <p><b style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUIYMqkdahTe-fR8cpCdSh_YPHBG2N0PjWBq1LoiPtai_9_ZxGkFQDdRg8ImhdWheurj5BAwZYkxuE6sxBpCKJ4k0RhHKyDwsND-OYTPx0FuPWaStVPJZklETZaFFjlqIKgY9nh15a7vY/s720/200910ARI+AHYAR1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="361" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUIYMqkdahTe-fR8cpCdSh_YPHBG2N0PjWBq1LoiPtai_9_ZxGkFQDdRg8ImhdWheurj5BAwZYkxuE6sxBpCKJ4k0RhHKyDwsND-OYTPx0FuPWaStVPJZklETZaFFjlqIKgY9nh15a7vY/w100-h200/200910ARI+AHYAR1.jpg" width="100" /></a></b></div><b style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br />Oleh:
Gngde Ariwangsa SH</b><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Terpilihnya
Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak menjadi </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju
Amatir Indonesia (PP Pertina) masa bakti 2020 – 2024 menghembuskan harapan
baru. Tidak berlebihan mengingat Komarudin memiliki ide-ide cemerlang bahkan
gila di samping misi yang akan dijalankan untuk mengangkat kembali prestasi
tinju amatir Indonesia.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> <span></span></span></p><a name='more'></a><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Komarudin
terpilih menjadi menjadi orang nomor satu tinju amatir di Tanah Air <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam Musyawarah Nasional (Munas) Pertina yang
berlangsung secara fakta dan virtual di Lantai 12 Gedung KONI Pusat Jakarta,
Kamis (31/12/2020) dini hari. Munas virtual pertama Pertina kali ini dinyatakan
kuorum karena seluruh Pengurus Provinsi (Pengprov) yang berjumlah 34 dapat
hadir. Selain itu, seluruh Pengprov yang hadir memiliki hak suara. Hak suara Pengprov
Bali sempat diperdebatkan namun akhirnya disepakati Bali berhak memilih Ketua
Umum.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dipimpin
Adam Taka Simanjuntak (Sulawesi Selatan), Sam Haning (NTT), Ramli Ramlan
(Kalimantan Barat) Rionando Butarbutar (Kepulauan Riau) dan Togi Tobing (Sumatera
Barat), Munas <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berlangsung selama 8 jam. Komarudin
yang pernah menjabat sebagai Ketua Pengprov Pertina Kalimantan Selatan (Kalsel)
meraih 18 suara sedangkan Irjen Pol Johny Asadoma sebagai petahana mendapat 15
suara. Satu suara lagi dari Pengprov Sumatera Selatan (Sumsel) tidak memilih.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Menurut
rencana, kepengurusan PP Pertina baru pimpinan Komarudin baru akan dikukuhkan
dan dilantik KONI Pusat, Kamis (18/2/2021). Namun sejak resmi terpilih,
Komarudin sudah harus bertugas. Bukan saja menyusun kepengurusan namun juga
melaksanakan program untuk mewujudkan visi dan misinya yang dipaparkan dalam
Munas. Yang jelas tugas berat sudah menanti.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Namun
Komarudin sudah punya konsep untuk mengembalikan kejayaaan tinju amatir
Indonesia. Bahkan dia ingin mengembalikan marwah tinju era-80an. Saat tinju
amatir Indonesia mempunyai </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">petinju
tangguh</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">dengan prestasi internasional
seperti Syamsul Anwar Harahap, Ellyas Pical, Albert Papilaya, Pino Bahari, La
Paena Masara dan lain-lainnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Ada
lima misi yang akan dijalankan Komarudin untuk mengembalikan kejayaan tinju
amatir Indonesia. Pertama, membenahi sarana dan prasarana tinju yang ada di
pusat dan daerah. Kedua, membenahi organisasi dengan menempatkan orang yang
cocok di bidangnya. Ketiga, memprioritaskan pembinaan petinju usia dini
mengingat minimnya petinju generasi penerus saat ini. Keempat, menambah
frekuensi pertandingan minimal 15 kali dalam setahun. Atau menggelar
pertandingan dalam tiga zona dimana pemenang masing-masing zona akan
dipertemukan untuk mencari petinju terbaik.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Kelima, di era 4.0 ini semua serba cepat dan terukur. Makanya,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>program pembinaan tinju yang akan disusun 4
tahun ke depan harus melibatkan sport science.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dalam
penjelasan misinya, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mantan Pangdam
Udayana itu menyatakan, mustahil <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa
maju jika menempatkan orang yang kurang tepat di bidangnya. Istilahnya, The
right man on the right place harus diutamakan. Ditegaskan, perlu disiapkan
pembinaan petinju usia dini bekerjasama dengan dinas pendidikan. Semua Ketua
Pengprov Pertina harus aktif dan punya prinsip PDUB (Pukul Dulu Urusan
Belakang). Potensi tinju Indonesia sangat besar. Kemudian pemilihan petinju
harus berdasarkan prestasi yang tercatat dalam buku rekornya. Ini akan digaransi
Komarudin dengan janji kedekatan tidak akan berlaku.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sejalan
dengan misinya itu Komarudin juga memiliki ide cemerlang yang memadukan
olahraga tinju dan pariwisata. Lahirlah gagasan untuk menggelar pertandingan
tinju di atas Danau Toba, Sumatera Utara. Rencananya akan digelar April nanti
dengan tema Boxing and Tourism.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Menurut
pria berusia 60 tahun itu tinju juga bisa dijadikan wahana wisata. Dia juga
sudah bertemu dan membahasnya dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Sandiaga Uno di Jakarta beberapa waktu waktu. Disebutkan, Sandiaga senang dan
mendukung perhelatan menggabungkan program prioritas Menpar 10 destinasi pariwisata
dengan program tinju melalui Boxing and Tourism.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Danau
Toba akan disulap menjadi arena tinju. Di atas danau akan dipasang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>drum untuk tempat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ring tinju, penonton ring side, dan penonton
umum. Masyarakat sekitar akan diundang untuk menghadirkan pertunjukan tinju
yang sangat bombastis.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Ide
tinju di atas danau itu bukan tanpa alasan dan bukan tidak mungkin untuk
dilaksanakan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sebelumnya Komarudin mampu
mewujudkan ide gila pertandingan tinju di atas kapal tongkang. Pada tahun 2011
saat dia <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menjabat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ketua Pengprov Pertina Kalsel dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Komandan Korem 101/Antasari berhasil mengukir
sejarah mengelar duel petinju di atas kapal tongkang di Sungai Martapura,
Banjarmasin.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pria
berkumis tebal itu menjelaskan, tinju di atas kapal tongkang itu tinju pro. Yang
datang petinju Jakarta. Penonton yang datang luara biasa.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Itu merupakan kejuaraan Indonesia kelas
terbang di atas kapal tongkang yang pertama dan satu-satunya di dunia. Belum
pernah ada pertandingan tinju di atas kapal tongkang.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dengan
prinsip PDUB (Pukul Dulu Urusan Belakang) serta jaringan pertemanannya yang
luas, Komarudin diyakini mampu mewujudkan ide-ide gilanya. Apalagi, dia duduk
di pucuk pimpinan Pertina bukan hanya sekadar hadir. Dia memang mencintai tinju
karena sejak kecil suka bertinju walau memakai handuk. Kota kelahirannya,
Pematang Siantar juga dikenal banyak melahirkan atlet tinju ternama.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Tidak
mengherankan bila Komarudin hapal peta tinju amatir Indonesia maupun dunia.
Kalau bicara tinju, dia termasuk nglotok. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Di tengah kesibukannya sebagai tentara, dia
aktif menonton dan mencari informasi tinju. Kegetolannya pada tinju karena dia
menilai tinju itu sportivitasnya hebat. Tinju itu memang keras tapi harus
sportif.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Berdarah
tinju. Menjiwai tinju. Berbuat untuk tinju. Jelas modal yang luar biasa untuk
menggairahkan kembali kompetisi tinju yang merupakan roh dari lahirnya prestasi.
Dari sini akan bisa dijaring petinju-petinju terbaik yang selanjutnya
dipentaskan dalam kejuaraan Sarung Tinju Emas. Anak-anak bangsa berprestasi
emas ini selanjutnya digembleng untuk dijadikan andalan membangkitkan dan
mencetak kejayaan tinju Merah Putih. Semoga kecintaan, pengabdian dan ketulusan
akan berbuah kegemilangan. Selamat berkerja. ***</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal;"><b> </b></span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><b>Gungde
Ariwangsa SH – <i>wartawan </i>suarakarya.id<i>, pemegang kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI
Pusat</i></b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-23283654736900022012021-01-09T00:01:00.001+07:002021-02-15T20:26:20.775+07:00Kembalikan Jawa Dan Baliku!<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeRbCLTgJL84hvrKQ0ZT0KV7Dmm6C8qjuwcBn48demAWOi4v3k3P1V2_CG-YXLjRMx03olXyP6_qHfxTie14RaGG3KzS-hDxCdPXegpygjTAxtvQzquN7kn8Wb1hxBvIUTOXbx0ODztL0/s720/200910ARI+AHYAR1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="361" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeRbCLTgJL84hvrKQ0ZT0KV7Dmm6C8qjuwcBn48demAWOi4v3k3P1V2_CG-YXLjRMx03olXyP6_qHfxTie14RaGG3KzS-hDxCdPXegpygjTAxtvQzquN7kn8Wb1hxBvIUTOXbx0ODztL0/w100-h200/200910ARI+AHYAR1.jpg" width="100" /></a></div><br /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: bolder;">Oleh: Gungde Ariwangsa SH</span><p></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kembalikan Jawa dan Baliku. Harapan ini rasanya perlu diperluas dan dipertegas lagi menjadi Kembalikan Indonesiaku. Mengingat hanya Jawa dan Bali yang terkena kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat setelah makin melonjaknya pandemi virus corna (Covid-19) di Tanah Air maka harapan itu kini tertuju pada Jawa dan Bali. Meskipun hanya dua pulau namun menurunkan Covid-19 di Jawa dan Bali amat penting karena akan mempengaruhi kondisi secara nasional.<span></span></span></em></p><a name='more'></a><p></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pemerintah mengambil kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) melalui instruksi Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2021 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Pulau Jawa dan Bali mulai 11 - 25 Januari 2021. Pembatasan kegiatan masyarakat berfokus pada beberapa sektor, yaitu tempat kerja atau perkantoran, kegiatan belajar mengajar, restoran atau tempat makan, mall atau pusat perbelanjaan dan tempat ibadah. Untuk sektor essensial dan kegiatan konstruksi diizinkan tetap dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kebijakan pembatasan ini untuk mengendalikan penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) yang terus meningkat di dua pulau itu. Pengendalian harus dilakukan mengingat Jawa dan Bali menjadi kontributor terbesar kasus postif dan kematian terpapar Covid-19 tingkat nasional. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebutkan, sejak awal pandemi, kontribusi kasus dari Pulau Jawa dan Bali tidak pernah dibawah 50 persen, dari penambahan kasus positif mingguan. Bahkan, pada bulan Desember 2020, sebanyak 129.994 kasus dikontribusikan oleh kedua pulai ini. Dan ini menjadi yang tertinggi sejak bulan Maret 2020.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jika dilihat total kumulatif per 3 Januari 2021, Pulau Jawa dan Bali berkontribusi sebesar 65% atau 496.674 kasus dari total kasus positif Covid-19 tingkat nasional. Untuk kasus aktif di tanggal yang sama, kedua pulai ini berkontribusi lebih besar lagi persentasenya yakni 67% atau 74.450 kasus aktif dari jumlah total nasional. Dan jika melihat tren kasus kematian kumulatif per 3 Januari 2021, maka Jawa dan Bali berkontribusi sebesar 66,7% atau 15.165 kasus dari total dari total kumulatif nasional. Artinya, provinsi di Pulau Jawa dan Bali menjadi provinsi yang menyumbang angka kematian secara spesifik.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Peningkatan kasus positif yang diiringi peningkatan kematian di kota-kota besar khususnya di kedua pulau itu tidak bisa ditoleransi lagi. Tidak bisa dibiarkan lepas bebas. Harus segera dikendalikan melalui kebijakan yang terukur dan tepat sasaran khususnya terkait kegiatan masyarakat.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tidak ada pilihan lagi pemerintah daerah beserta seluruh elemen masyarakat mematuhi kebijakan ini. PPKM ini harus terus dilakukan pengawasan dan evaluasi agar dapat ditentukan langkah selanjutnya. Apalagi, bila peningkatan kasus positif di Pulau Jawa dan Bali dapat dikendalikan dengan baik, maka kondisi kasus Covid-19 di tingkat nasional dapat menurun drastis.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melihat terus melonjaknya kasus positif Covid-19 akhir-akhir ini maka tugas pemerintah pusat dan daerah beserta jajarannya tidaklah ringan. Laju penambahan harian kasus baru yang sudah melewati angka 10.000, tepatnya 10.617 orang, per Jumat (8/1/2021), kondisi tidaklah bisa diabaikan. Apalagi kenaikan dengan terkor tertinggi begitu cepat karena terjadi dalam tiga hari beruntun. Total positif secara nasional pun menggelembung sampai di atas 800.000 yang mencapai 808.340 kasus.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bukan kondisi biasa dan luar biasa lagi namun sudah darurat. Pertambahan yang tidak bisa ditekan lagi akan mengakibatkan daya tamping rumah sakit makin tidak mencukupi. Kemudian tugas para tenaga medis bertambah berat. Keadaan akan makin parah bila virus ganas dan mematikan itu makin cepat dan meningkat penyebarannya.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk itulah dalam kurun waktu 11 – 25 Januari ini, PPKM di Jawa dan Bali, harus diikuti dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang benar-benar ketat dan kencang. Penerapan 3 M – mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak – sudah harus dilaksanakan secara disiplin tanpa kompromi. Tidak cukup sampai di sini karena kalau perlu juga diikuiti dengan pelaksanaan 3 T - pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Langkah itu akan bisa berlangsung sukses bila kebijakan PPKM yang dikeluarkan pemerintah pusat bisa dilaksanakan dengan konsekwen juga oleh pemerintah pusat. Untuk itu harus ada langkah satu garis dan bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Jangan sampai terjadi tumbang tindih apalagi saling ganjal dengan alasan kewenangan kekuasaan. Serangan gencar Covid-19 memberi sinyal kesatuan dan persatuan benar-benar dilaksanakan di lapangan.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">PPMK untuk Jawa dan Bali juga menjadi sinyal bagi pemerintah daerah lainnya. Kebijakan PPMK juga menjadi bentuk tanggungjawab pemerintah daerah terhadap komitmen nasional dalam terus melakukan perbaikan penangan Covid-19. Pemerintah daerah di luar Jawa dan Bali pun perlu melakukan pembatasan kegiatan masyarakat ini dengan penerapan disiplin prokes 3 M dan 3 T yang ketat pula.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perang melawan Covid-19 bukan hanya untuk Jawa dan Bali. Melihat seluruh 34 provinsi sudah terpapar maka perang juga untuk seluruh Indonesia. Baru dengan demikian Kembalikan Jawa dan Baliku akan bisa menjadi Kembalikan Indonesiaku. Kembalikan kehidupan normal karena kehidupan yang sudah berat akan makin berat bila pandemi masih terus bertahan, berjalan dan berkembang. ***</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><ul style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; list-style: none; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border: 0px; box-sizing: inherit; font: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Gungde Ariwangsa SH – <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">wartawan </em>suarakarya.id<em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">, pemegang kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI Pusat</em></span></li></ul>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-12991888026729799532021-01-03T00:01:00.000+07:002021-02-15T20:31:20.110+07:00Tahun Ujian Terberat Menpora<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJssL4KKbd1PZ7oyd7mum8f-d3T9V5vUs7SDp0SPO1Gl9T2pDudbq1HR_B-NhYOV_pAN1Y95f-5A8EYD9oLaWPxA2fP2Ub3OtpMoJXZEgYHkGaNGT0HoX8bUL1J6TBDVFjGMsLNFdsn7k/s968/200915ariwangsa+penulis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="968" data-original-width="716" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJssL4KKbd1PZ7oyd7mum8f-d3T9V5vUs7SDp0SPO1Gl9T2pDudbq1HR_B-NhYOV_pAN1Y95f-5A8EYD9oLaWPxA2fP2Ub3OtpMoJXZEgYHkGaNGT0HoX8bUL1J6TBDVFjGMsLNFdsn7k/w148-h200/200915ariwangsa+penulis.jpg" width="148" /></a></div><br /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: bolder;">Oleh Gungde Ariwangsa SH</span><p></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tahun telah berganti. Dengan beralihnya tahun dari 2020 ke 2021 maka sudah setahun lebih Zainudin Amali mengemban tugas sebagai Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) sejak ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo, 23 Oktober 2019. Dia mampu lulus ujian sehingga tidak </span></em><em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">tergeseser atau bahkan tergusur saat Presiden melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Selasa (22/12/2020) lalu. Namun mampukah dia melewati ujian tahun ini karena tantangan super berat telah menanti </span></em><em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">setahun ke depan. <span></span></span></em></p><a name='more'></a><p></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Belum mereda apalagi berakhirnya pandemi virus corona (Covid-19) akan menjadi tantangan tersendiri bagi Menpora untuk terus menggelorakan semangat berolahraga di Tanah Air setelah hampir semua kegiatan olahraga mati suri dalam setahun ini. Segala instrument di Kementrian Pemuda Dan Olahraga harus terus digerakkanuntuk membangkitkan semangat berolahraga dan bila mungkin bisa menggelar aktivitas olahraga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti yang sudah terjadi di beberapa negara di Eropa. Dengan demikian, olahraga akan mampu menunjukkan diri sebagai garda terdepan dalam memperteguh optimisme bangsa menghadapi Covid-19. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Hal itu patut menjadi prioritas Menpora karena pada tahun 2021 Indonesia akan menyelenggarakan dan menghadapi pesta olahraga yang langsung bersentuhan dengan rohnya olahraga yaitu prestasi. Di tahun ini akan ada Olimpiade Tokyo, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, dan SEA Games Vietnam. Dari pesta olahraga-pesta olahraga inilah tolok ukur keberhasilan Menpora dalam pembinaan dan peningkatkan prestasi diuji. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pada Olimpiade Tokyo, bisakah Indonesia bukan saja mempertahankan namun juga meningkatkan tradisi emas dan perolehan medali. Kemudian pada SEA Games Vietnam bisakah Indonesia melonjakan peringkat dan tidak hanya puas berlabuh di luar tiga besar. Bahkan sebagai mantan raksasa olahraga Asia Tenggara, menempati posisi di luar dua besar seharusnya dinilai sebagai kegagalan meskipun perolehan medali meningkat dari sebelumnya sehingga bisa terus melecut semangat untuk menjadi yang terkuat di pesta olahraga regional ini terus berkobar.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pelaksanaan PON Papua tidak bisa dipandang enteng atau dilupakan dengan alasan fokus pada olimpiade dan SEA Games. PON yang untuk pertama kali digelar di provinsi ujung Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia ini perlu mendapat perhatian serius. Setelah pelaksanaannya ditunda dari tahun lalu dengan alasan pandemi Covid-19 maka karena pandemi belum juga menyurut, Menpora sudah harus ambil ancang-ancang untuk mempertimbangkan apakah PON tetap dilaksanakan tahun ini? Langkah ini untuk mengantisipasi waktu persiapan atlet yang ideal sehingga PON Papua benar-benar menjadi PON prestasi. Belum lagi bila tetap dilaksanakan tahun ini akan sangat berdekatan dengan SEA Games Vietnam sehingga juga berpengaruh pada konsentrasi dan puncak prestasi atlet. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Konsentrasi Menpora juga tertuju pada event lainnya yang tidak kalah penting dan terhitung padat. Ada Asian Indoor and Martial arts Games pada April-Mei mendatang, Paralimpik Tokyo 2020 (Juli-Agustus). Pada bulan Agustus 2021, Indonesia bakal mengikuti ASEAN Para Games dan Islamic Solidarity Games. Bergeser ke bulan September, ada Hari Olahraga Nasional atau Haornas dan World Beach Games. Setelah itu di bulan Oktober ada event yang berkaitan dengan PON yaitu Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Olahraga Pelajar Paralimpik Nasional (Pepapernas). Bergeser ke November, Indonesia juga akan mengikuti Asian Youth Games dan balapan MotoGP. Pada bulan Desember sebagai penutup ada ASEAN Para Games 2021 di Hanoi, Vietnam.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Indonesia juga seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepakbola U-20 pada Mei-Juni 2021. Namun karena Covid-19 maka FIFA membatalkan pelaksanaan itu. Event ini ditunda sampai tahun 2023. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari deretan event itu Indonesia akan menjadi tuan rumah World Beach Games dan MotoGP yang akan dilaksanakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menjadi tuan rumah kegiatan olahraga dunia harus dijawab dengan kesiapan yang terbaik sehingga akan mengibarkan nama Indonesia di tingkat internasional. Akan bertambah lengkap bila dalam perhelatan ini Indonesia juga mampu menorehkan prestasi membanggakan sehingga tidak sekadar menjadi tuan rumah yang baik saja.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Harmonisasi </span></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Di luar kejuaraan dan pesta olahraga yang akan menguji prestasi Indonesia itu Menpora juga mendapat tugas yang tidak kalah beratnya. Sesuai dengan janjinya di awal menjabat, Menpora dituntut untuk lebih mengejewantahkan harmonisasi dalam dunia olahraga di Tanah Air untuk mempercepat peningkatan prestasi. Menpora sudah menyatakan akan menjaga hubungan yang baik antara Kemenpora, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, dan National Olympic Committee (NOC) of Indonesia atau Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Namun janji ini belum terealisasi secara nyata di lapangan karena belum adanya pengaturan yang jelas tentang penerapannya. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Di sinilah patut dipertimbangkan adanya surat keputusan bersama (SKB) yang mengatur penerapan harmonisasi ini. Dengan adanya SKB ini janji harmonisasi Menpora itu bisa diterapkan dengan nyata di lapangan sehingga tidak hanya sekadar janji di bibir saja. Masalah harmonisasi ini sudah pernah didengungkan oleh Menpora pendahulu Zainudin Amali namun tidak bisa dilaksanakan dengan baik. Tidak mengherankan bila soal harmonisasi ini hanya janji-janji belaka sehingga “jangan ada dusta di antara kita” kerap mencuat saat pembentukan, pembinaan dan pengiriman kontingen Indonesia harus dilakukan. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melihat ke tingkat cabang olahraga, masalah harmonisasi ini juga masih dalam tahap slogan saja. Buktinya masih ada perpecahan dalam kepengurusan induk organisasi cabang olahraga yang sudah berlangsung bertahun-tahun sehingga mengorbankan para atlet. Dapat disebutkan induk organisasi cabor yang mengalami perpecahan antara lain terjadi di tenis meja (PTMSI), balap sepeda (ISSI), kempo (Perkemi). Menpora bersama KONI Pusat harus memberikan perhatian dan memanggil cabor yang bermasalah ini bahkan jika perlu mengeluarkan peringatan keras untuk mengakhiri perpecahan. Jika dibiarkan berlarut-larut maka akan bisa menjalar ke cabor-cabor yang lain. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Permasalahan harmonisasi ini akan menjadi kunci utama dalam tata kelola olahraga nasional yang diminta dengan tegas oleh Presiden Jokowi untuk dilaksanaka dan bahkan dirombak total. Pada puncak Hari Olahraga Nasional XXXVII Tahun 2020, Presiden yang menghadiri acara melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9/2020), mengatakan, untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional, tata kelola dan manajemen serta ekosistem olahraga nasional harus ditinjau ulang secara menyeluruh. Sinergi pembinaan atlet oleh lembaga, organisasi cabang olahraga, hingga pemerintah harus dipererat. Tingkatkan sinergi antara organisasi cabang olahraga sampai ke Kemenpora. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kepala Negara meminta Menteri Pemuda dan Olahraga untuk mengajak semua pihak terkait dalam merancang ulang sistem pembinaan atlet kita secara besar-besaran. Presiden juga meminta laporan terkait hal tersebut sesegera mungkin. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menpora perlu memperhatikan secara serius masalah harmonisasi dan sinergisitas dalam merancang ulang sistem pembinaan atlet secara besar-besaran ini. Bukan saja karena ini permintaan dan akan segera ditagih Presiden namun juga mengingat masih ada keluhan dari beberapa induk organisasi cabang olahraga (Pengurus Besar/Pengurus Pusat) tentang belum ada gerakan nyata yang dilakukan oleh Kemenpora agar arahan tersebut dilaksanakan segera. Selain banyak PB/PP yang merasa kesulitan untuk bertemu dengan Menpora. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Forum Komunikasi Induk Cabor Indonesia dalam diskusi yang diikuti 15 Cabor yakni PP-IJBA (Jet ski), PP-Persambi (Sambo), PB-Porlasi (Layar), PP-PTMSI (Tenis Meja), PB IPSI (Pencak Silat) PB-JI (Jujitsu), PB-Fopi (Petanque), PB-PODSI (Dayung), PB-Persani (Senam), PB POBSI (Biliard) PB Perbasi (Basket), PB-Perkemi (Kempo), PB-MPI (Modern Pentathlon), PB-Pelti (Tenis Lapangan) dan PB-Porgatsi (Gateball) mempertegas masalah tersebut. Forum menyarankan agar Menpora dapat secara rutin melakukan komunikasi /pertemuan dengan seluruh induk cabor yang ada. Sebenarnya telah ada tradisi pertemuan rutin dilakukan oleh Menpora sebelumnya sehingga banyak cabor yang sampai hafal wajah sang Menpora .</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Beratnya ujian tahun ini dan tantangan harmonisasi itu maka Menpora tentu tidak bisa memikul beban sendiri. Mendengar serta menerima masukan-masukan dari para pengurus induk cabor dan seluruh stakeholeder olahraga Indonesia dalam rangka bersinergi untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia menjadi suatu hal yang penting. Meskipun, menurut Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UUSKN) Nomor 3 Tahun 2005 pasal 13 Pemerintah mempunyai kewenangan untuk mengatur, membina, mengembangkan, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan keolahragaan secara nasional. Namun bila tetap dilaksanakan secara terpusat oleh Kemenpora maka sejarah lama yang buruk ketika olahraga menjadi ladang korupsi bisa terulang lagi. </p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Padahal, Menpora Zainudin Amali sudah membuat langkah bersejarah dengan mengantar Kemenpora meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam Pelaporan Keuangan Tahun 2019 dari Badan Pemeriksa Keuangan. Ini untuk pertama kalinya terjadi setelah 10 tahun. Prestasi membanggakan ini akan sukar dipertahankan bila Menpora tidak lagi mau menerima masukan dan apalagi transparan dari dan kepada para cabang olahraga khususnya dan para stakeholder olahraga di Tanah Air. Semua tentu tidak ingin sejarah buruk terulang lagi. ***</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">• Gungde Ariwangsa SH – <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">wartawan </em>suarakarya.id, <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">pemegang Kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI Pusat</em></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-89320115208375476902020-11-15T15:21:00.000+07:002020-11-15T15:21:05.304+07:00KIAT SUKSES JADI WARTAWAN : SETIA KODE ETIK. 001. AAGWA Ariwangsa SH (Su...<iframe width="480" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/xkpnFvjltjI" frameborder="0"></iframe>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-9081191100666763882020-09-15T22:56:00.004+07:002020-09-15T22:56:56.390+07:00Kemenangan Kehidupan<p><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><b></b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMRoCqh4PwYZrWSsO17H4MMg0J8zvqNUz_Ua7KPSPfm8CeTVQfGTQyUCdoLbdrXBFUVJcoH-8Lw3n9gxZl3FmDYf01o64XxThGQpzLjl2jL7606Obut8NtCc18a9Vd21DUSQTbe4v0hME/s720/200910ARI+AHYAR1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="361" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMRoCqh4PwYZrWSsO17H4MMg0J8zvqNUz_Ua7KPSPfm8CeTVQfGTQyUCdoLbdrXBFUVJcoH-8Lw3n9gxZl3FmDYf01o64XxThGQpzLjl2jL7606Obut8NtCc18a9Vd21DUSQTbe4v0hME/w100-h200/200910ARI+AHYAR1.jpg" width="100" /></a></b></div><b>Oleh:
Gungde Ariwangsa SH</b><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><b style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><i>Rabu,
16 September 2020, umat Hindu merayakan Hari Raya Suci Galungan. Upacara yang dilaksanakan
setiap 210 hari, pada Hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan) ini
memiliki makna perayaan Kemenangan Dharma
(kebenaran) melawan Adharma kejahatan). Hari
Raya Galungan kali ini sangat spesial karena pertama kali dilaksanakan saat pandemi
virus corona (Covid-19) sehingga sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.</i></b><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> <span></span></span></p><a name='more'></a><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Melihat
makin merajalelanya Covid-19 di Indonesia dan dunia, sudah barang tentu Hari
Raya Galungan berlangsung dalam suasana keprihatinan. Namun ini jangan sampai
mengurangi kekhusyukan dalam merayakannya. Justru semakin meningkatkan
kepasrahan kepada Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dalam
suasana seperti saat ini perayaan Hari Raya Galungan bisa menjadi ajang
instropeksi diri dan berbenah demi mendapatkan pikiran terang sehingga bisa
melangkah lebih baik demi hidup yang lebih bermakna. Semakin peduli terhadap
keselematan bersama untuk bersama-sama meraih kemenangan terhadap virus ganas
yang pertama kali muncul di Wuhan, China itu. Karena hakikat Hari Raya Galungan
sesungguhnya merupakan kemenangan melawan keegoisan dan sifat buruk dalam diri.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Berdasarkan
mitologi tentang Hari Raya Suci Galungan, seperti dilansir bali.idntimes.com, </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">menyebutkan,
ada seorang keturunan Daitya (Raksasa) di daerah Blingkang (Sebelah Utara Danau
Batur), anak dari Dewi Danu Batur, bernama Raja Mayadanawa. Dia </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">raja sakti dan paling ditakuti, yang dapat
mengubah diri menjadi bentuk yang diinginkan. Raja Mayadanawa hidup di masa Mpu
Kul Putih. Daerah Makassar, Sumbawa, Bugis, Lombok dan Blambangan dapat
ditaklukkan oleh kesaktian Raja Mayadanawa. Karena kesaktian itu pula,
Mayadenawa menjadi sombong dan angkuh.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dia
ingin disembah oleh masyarakat Hindu Bali, melarang semua umat untuk datang ke
pura dan memuja Tuhan. Lama kelamaan rakyat menjadi sengsara dan dunia menjadi
tidak seimbang. Tanaman penduduk rusak dan wabah penyakit ada di mana-mana.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Melihat
Mayadenawa sikapnya seperti itu, Bhatara Indra diutus oleh para dewa ke dunia
untuk menghancurkan kejahatan Mayadenawa. Bhatara Indra membawa pasukan tempur
yang siap menyerang raja sombong itu.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Namun
untuk membunuh Mayadenawa tidak mudah karena sakti mantraguna. Pasukan Bhatara
Indra sampai kewalahan. Mayadenawa terkenal sakti karena bisa berubah wujud
dalam pelariannya. Dia beberapa kali berhasil mengelabui Bhatara Indra.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Bahkan
Mayadenawa berhasil meracuni sebuah mata air, yang mengakibatkan seluruh
pasukan Bhatara Indra mati saat meminum airnya. Namun berkat kesaktian Bhatara
Indra, ditancapkanlah kerisnya ke tanah, dan muncul mata air yang bisa
menghidupkan kembali pasukannya. Konon, mata air tersebut dinamai Tirta Empul.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pada
akhirnya, kebaikan akan selalu menang dari kejahatan. Meski sakti, Mayadenawa
akhirnya bisa dikalahkan. Mayadenawa terdesak, dia melarikan diri dengan
menjejakkan telapak kakinya secara miring. Tempat itu lalu dikenal dengan nama
Tampak Siring. Akhirnya Bhatara Indra bisa membunuh Mayadenawa.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kemenangan
Bhatara Indra dalam menghancurkan kejahatan Mayadenawa ini kemudian dirayakan
sebagai hari Raya Galungan, yang secara filosofis bermakna merayakan kemenangan
kebajikan (Dharma) melawan kebatilan (Adharma). Makna yang begitu penting bagi
kehidupan.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Hari
Raya Galungan jangan sampai <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hanya menjadi
rutinitas enambulanan. Sangat tepat bila momentum Hari Raya Galungan untuk melaksanakan
jalan kebaikan dan kebenaran dalam menjalani kehidupan ini. Oleh siapa pun, di
mana pun, dan kapan pun.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Hanya
dengan pikiran jernih jalan terang akan terbuka untuk meraih kemenangan. Bukan
saja kemenangan terhadap pandemi Covid-19 namun juga <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atas kekeruhan dan kegelapan yang diselimuti
kejahatan. Marilah bersama-sama menebar jalan kebaikan dan kebenaran. ***</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><b>Gungde
Ariwangsa SH – <i>wartawan </i>suarakarya.id<i>, pemegang kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI
Pusat</i></b><o:p></o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-82250069110286793582020-08-26T03:00:00.001+07:002020-08-26T11:24:42.424+07:00Harmonisasi Demi Prestasi<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtNdqPcIYziDyPBcNG9dD7USxm7WWzfGQwGAnW7QTQBjhBSyyOaTuM48uzM7JZ0bckUrDIxTQFY4upeDpaX0oAgOV2zjxVW3TlEzvgaXJXZEqJeLdkOhBJvA8giwVF4bAIQp213Nfp94o/s448/200427ariwangsa1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="331" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtNdqPcIYziDyPBcNG9dD7USxm7WWzfGQwGAnW7QTQBjhBSyyOaTuM48uzM7JZ0bckUrDIxTQFY4upeDpaX0oAgOV2zjxVW3TlEzvgaXJXZEqJeLdkOhBJvA8giwVF4bAIQp213Nfp94o/w148-h200/200427ariwangsa1.jpg" width="148" /></a></div><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><b>Oleh:
Gungde Ariwangsa SH</b></span><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><b><i>Kementerian
Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) dan Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI) Pusat akan terus berjalan seiring dalam pembinaan
olahraga prestasi nasional. Kemenpora dan KONI Pusat ke depan akan melakukan
kerja sama yang dituangkan dalam MoU untuk pelaksanaan pembinaan olahraga
prestasi. KONI menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah dalam pembinaan
olahraga prestasi.</i></b></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><b><i> </i></b><span></span></span></p><a name='more'></a><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Menteri
Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengungkapkan butir-butir tentang
harmonisasi hubungan Kemenpora dan KONI itu dalam sambutannya saat membuka Rapat
Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2020 secara virtual di Jakarta, Selasa
(25/8/2020). Pernyataan yang bukan saja menggema di host Rakernas , Gedung KONI
Pusat, Senayan, Jakarta namun juga ke seluruh Tanah Air. Pasalnya paserta
Rakernas <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terdiri dari 34 KONI Provinsi
dan 64 Pengurus Besar/Pusat (PB/PP) induk organisasi cabang olahraga yang
mempunyai jaringan ke seluruh daerah di Indonesia .</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">"Saat
ini hubungan Kemenpora dengan KONI Pusat sangat baik. Saya harap KONI Daerah
juga demikian memiliki komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah dengan
lancar. Karena dengan komunikasi menjadi salah satu syarat untuk melakukan
percepatan akselerasi dari pembinaan olahraga prestasi tanpa itu
mustahil," kata Menpora dalam sambutannya secara virtual dari Situation
Room Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Lebih
lanjut seperti dilansir kemenpora.go.id, disebutkan, Kemenpora dan KONI Pusat
ke depan akan melakukan kerjasama yang dituangkan dalam MoU bahwa KONI Pusat
akan membantu Kemenpora untuk pelaksanaan pembinaan olahraga prestasi dan
sekaligus pengawasan terhadap kegiatan olahraga prestasi yang dilakukan cabang
olahraga dan induk olahraga. "Kami lakukan bantuan langsung kepada cabor.
Kedepan KONI Pusat dan KONIDA akan ikut terlibat dalam melihat dan
memverifikasi, meriview usulan-usulan dari cabor sekaligus KONI memiliki
tanggungjawab untuk memantau dan mengawasi apa yang menjadi komitmen antara
cabor dengan pemerintah," ujarnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Menpora
menegaskan, Kemenpora dan KONI <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akan
jalankan hubungan kemitraan itu. KONI akan dikembalikan lagi kepada fungsinya
sebagaimana tahun sebelumnya. Pemerintah berharap karena tidak mungkin semua
urusan dan pekerjaan ini harus ditangani oleh pemerintah sendiri. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sebelumnya,
telah ada kesepakatan antara Kemenpora dan KONI Pusat bahwa akan berjalan
seiring dan sejalan dan KONI menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah dalam
pembinaan olahraga prestasi.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Bak
gayung bersambut, Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman
menyambut baik pernyataan Menpora tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Mantan Kepala BIN ini bahkan menegaskan, </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">KONI
Pusat akan membantu pemerintah dalam hal pembinaan dan pengawasan olahraga
prestasi. “Usul anggaran akan diverifikasi supaya baik, sebelum diajukan ke
Kemenpora. Anggaran besar itu akuntabilitasnya harus terjaga. Kami punya
komitmen kuat karena ini demi kebaikan kita bersama,” kata Marciano.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pernyataan
saling sambut tersebut tentu merupakan angin segar bagi dunia olahraga
Indonesia. Meskipun ini merupakan penegaskan dari Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional,
namun apa yang disampaikan Menpora dan Ketua Umum KONI menjadi sinyal kuat
terjalinnya harmonisasi komunikasi dan hubungan antarlembaga olahraga prestasi
nasional. Salah satu syarat untuk melakukan percepatan akselerasi dari
pembinaan olahraga prestasi di Tanah Air.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Harmonisasi
yang diharapkan akan menjadi bukan saja pegangan namun juga pondasi para pembina
olahraga dalam meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. Untuk mewujudkan
olahraga Indonesia yang maju dan berprestasi. Dengan demikian olahraga kembali
akan menjadi andalan dalam mengangkat harkat dan martabat serta mengharumkan
nama bangsa dan negara Indonesia di forum internasional. Baik Asia Tenggara,
Asia maupun dunia. ***</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><b>Gungde
Ariwangsa – <i>wartawan </i>suarakarya.id<i>, pemegang kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI
Pusat</i></b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-28979479025305874542020-08-20T12:18:00.002+07:002020-08-20T12:33:05.077+07:00Meleset, Terpeleset Lalu Jatuh<p><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: bolder;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: bolder;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJr2DNuyRg5PS9Lm44E3fTwulQ7_MLAZMoCBH9tHMIIlAEb_goGQmacy3CAM7Ij4ZvTJdBChnpDtzS3p7WTIzqNenIjYHPspFdkKlJAOmFpOJW-Xm-p7i4aJZ95OnVjSegFhm0dTmtAec/s1452/200407ariwangsa.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1452" data-original-width="720" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJr2DNuyRg5PS9Lm44E3fTwulQ7_MLAZMoCBH9tHMIIlAEb_goGQmacy3CAM7Ij4ZvTJdBChnpDtzS3p7WTIzqNenIjYHPspFdkKlJAOmFpOJW-Xm-p7i4aJZ95OnVjSegFhm0dTmtAec/w99-h200/200407ariwangsa.jpg" width="99" /></a></span></div><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: bolder;">Oleh: Gungde Ariwangsa SH</span><p></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Meleset dan gagal. Dua kata ini silih berganti menggema di Gedung Nusantara, Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2020), saat para wakil rakyat menilai kinerja pemerintah dalam memenuhi target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2019. Tuntutan perbaikan pengelolaan keuangan negara pun mencuat.<span></span></span></em></p><a name='more'></a><p></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pernyataan para wakil rakyat saat memberikan pandangan fraksi masing-masing terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU P2APBN) Tahun Anggaran 2019 itu pantas menjadi peringatan keras bagi pemerintah. Apalagi, selain meleset dan gagal memenuhi target, capaian ini juga menurun dari realisasi pertumbuhan tahun 2018.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terungkap pula, meleset dan gagal itu ternyata merupakan penyakit lama. Sudah sejak tahun 2015 target pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu meleset. Berarti sudah bertahun-tahun kinerja pemerintah tidak memuaskan. Pembangunan ekonomi yang tidak optimal ini jelas berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 tercatat 5,02 persen. Meleset dari target 5,3 persen. Juga menurun dibandingkan capaian tahun 2018, yang mencapai 5,17 persen. Seperti dilaporkan situs dpr.go.id, tak pelak lagi kinerja pemerintah itu menjadi sorotan para wakil rakyat.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Juru Bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) Ratna Juwita Sari menilai Pemerintah gagal memenuhi target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019. Bahkan, capaian ini juga menurun dari realisasi pertumbuhan tahun 2018. Hal ini harus disikapi oleh Pemerintah dengan serius dan berhati-hati.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 tercatat sebesar 5,02 persen, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut belum memenuhi target pada APBN TA 2019,” kata Ratna.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Fraksi Partai Demokrat DPR RI melalui Juru Bicaranya Vera Febyanthy menyoroti dalam lima tahun terakhir, Pemerintah belum pernah mencapai target pertumbuhan sebagaimana diamanatkan dalam APBN. Selain itu, disoroti juga kenaikan utang pada 2019 menjadi Rp 4.778 triliun.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tidak hanya terkait pertumbuhan ekonomi, Juru Bicara Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) Farah Puteri Nahlia juga memberikan catatan terkait realisasi pendapatan negara dan hibah sebesar Rp 1.960,63 triliun atau 90,56 persen dari APBN. “Itu artinya, sumber utama pendanaan APBN masih dari penerimaan pajak. F-PAN mendorong agar Pemerintah terus meningkatkan program, terobosan dan kebijakan, termasuk melakukan reformasi perpajakan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara,” ujarnya.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Masih kata Farah, terkait realisasi belanja subsidi pada tahun 2019 mencapai Rp 201,80 triliun atau 89,96 persen terhadap pagu 2019 yang ditetapkan dalam APBN. F-PAN mendorong realisasi subsidi energi tersebut diarahkan untuk menjaga stabilitas harga dalam rangka menjaga daya beli masyarakat, serta membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan komoditas barang subsidi dengan harga terjangkau.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ke depannya, F-PAN mengingatkan dan sekaligus mendorong Pemerintah agar belanja negara difokuskan untuk menangani tiga prioritas utama, yaitu penanganan kesehatan, perluasan jaring pengaman sosial untuk melindungi masyarakat miskin dan rentan, dan menjaga daya tahan dunia usaha serta mendukung pemulihan aktivitas ekonomi.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR RI menilai kinerja Pemerintah dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2019 tidak memuaskan, sehingga berdampak pada tidak optimalnya pembangunan ekonomi yang turut berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kita sudah mecermati tidak tercapainya pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam APBN sudah terjadi sejak 2015 hingga akhir masa Pemerintah, sehingga upaya menekan angka kemiskinan dan pengangguran menjadi lambat,” kata Juru Bicara F-PKS Rofik Hananto.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">F-PKS mendesak Pemerintah untuk meningkatkan efektivitas program-program penciptaan lapangan kerja. Sepanjang Agustus 2019, jumlah pengangguran di Indonesia naik menjadi 7,05 juta orang, sedangkan pada Agustus 2018 sebanyak 7 juta. Selama periode tersebut jumlah penganguran naik 0,71 persen.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lontaran meleset dan gagal dari target tersebut membutuhkan bukan saja kerja keras namun juga ketepatan langkah pemerintah dalam mengelola anggaran. Uang negara harus tepat sasaran, bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan. Kegagalan sejak tahun 2015 perlu diputus. Jika tidak, kondisi ekonomi Indonesia bisa makin memburuk yang bisa membuat makin meleset dari target. Bahkan terpeleset, terpuruk lalu jatuh. ***</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><ul style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; list-style: none; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border: 0px; box-sizing: inherit; font: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Gungde Ariwangsa – <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">wartawan </em>suarakarya.id<em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">, pemegang kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI Pusat</em></span></li></ul><div><span style="color: #333333; font-family: georgia;"><span style="font-size: 15px;"><b><i>= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = </i></b></span></span></div><div><b style="background-color: white; color: #111111; font-family: "times new roman", times, freeserif, serif; font-size: 13.2px;"><i>Anda mempunyai ide dan ingin menulis opini? Kami siap membantu untuk menuangkannya. Atau BERITA Anda ingin dimuat di Kicita atau Media Nasional dan Daerah di Indonesia? Silakan kirim release atau hubungi kami di 087783358784 atau e-mail: aagwaa@yahoo.com. Kami memiliki jaringan kuat dengan media terakreditasi baik cetak, online, radio maupun televisi. ***</i></b></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-81007132493381831352020-08-17T00:01:00.002+07:002020-08-20T12:32:08.675+07:00Merdeka Itu Kaya, Sejahtera Dan Kuat<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh8pJKzXlJYZRvixc70o9q0ZLsb6OQbLIgv_UBNNJ9QI7QXkjMqa2eCmldDt06W78i8lTJ1CnLuNuhsg_SRlcWA4nXKw2D4kzr1402dSHgeQxCotRKh-UPNgW82GPyJSRvHJULCGC302U/s233/200425ari+penulis.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="233" data-original-width="178" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh8pJKzXlJYZRvixc70o9q0ZLsb6OQbLIgv_UBNNJ9QI7QXkjMqa2eCmldDt06W78i8lTJ1CnLuNuhsg_SRlcWA4nXKw2D4kzr1402dSHgeQxCotRKh-UPNgW82GPyJSRvHJULCGC302U/w153-h200/200425ari+penulis.jpg" width="153" /></a></div> <span style="background-color: white; color: #333333; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: bolder;">Oleh: Gungde Ariwangsa SH</span><p></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Merdeka! Merdeka! Merdeka! Tepat pada tanggal 17 Agustus 2020 genap 75 tahun sudah bangsa Indonesia berhak meneriakan Merdeka kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja. Sejak Soekarno – Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Kurun waktu yang seharusnya sudah mampu membawa bangsa Indonesia lantang meneriakan Merdeka sesuai dengan maknanya.<span></span></span></em></p><a name='more'></a><p></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada Jumat, 17 Agustus 1945, jam 10.00 WIB. Isi dari proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Ir Soekarno didampingi oleh Drs Mohamad Hatta. Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan bertempat di Jl. Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Setelah itu dilanjutkan dengan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih oleh Latif Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo. Upacara diakhiri dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Beberapa makna proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia seperti dilansir dari laman Guru PPKN diantaranya merupakan alat untuk mencapai tujuan negara dan cita-cita besar bangsa Indonesia, sebagai sumber hukum bagi pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia,</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">menjadi tanda awal terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebagai titik awal dari bebasnya penderitaan rakyat, mulai kemiskinan, ketidakbebasan, kebodohan, hingga sistem kerja paksa dan merupakan jembatan emas menuju masyarakat yang adil, makmur, dan berdaulat.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno menandai bebasnya Indonesia dari penjajahan Belanda selama tiga setengah abad dan Jepang dalam kurun waktu tiga setengah tahun. Meskipun gema lemerdekaan Indonesia dengan diiring berkibarnya Sang Saka Merah Putih disertai Lagu Kebangsaan Indonesia Raya mengumandang ke seantero dunia namun penjajah masih terus berusaha menguasai Bumi Pertiwi lewat berbagai cara. Namun semangat juang para pahlawan yang rela mengorbankan jiwa raganya demi tegaknya Indonesia mampu menghadang kembalinya sang penjajah.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Secara perlahan namun pasti Indonesia berhasil mempertahankan dan mengukuhkan kemerdekaan dan bahkan diperhitungkan sebagai negara pelopor anti penjajahan di muka bumi. Jembatan emas kemerdekaan mulai dilintasi untuk menuju cita-cita zaman keemasan. Silih berganti para pemimpin bangsa mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habbie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan kini Joko Widodo menghadirkan program mengisi kemerdekaan demi terwujudnya cita-cita bangsa menuju masyarakat adil makmur dan sejahtera.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tujuan masih terus diperjuangkan untuk diraih sehingga generasi demi generasi pengisi kemerdekaan ini tidak mengingkari makna dari Proklamasi dan merdeka itu sendiri. Proklamasi jelasnya mengandung makna merupakan jembatan emas menuju masyarakat yang adil, makmur, dan berdaulat.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Merdeka yang berasal dari Bahasa Sansekerta maharddhika, berarti kaya, sejahtera dan kuat. Sedangkan dalam Bahasa Melayu atau Indonesia merdeka bermakna bebas atau tidak bergantung (independen).</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sebelum mengheningkan cipta sejenak saat memperingati HUT Ke-75 RI pada 17 Agustus 2020, sebaiknya semua rakyat Indonesia mengingat kembali tujuan dari proklamasi dan merdeka itu. Terutama para pemimpin dan petinggi bangsa mulai dari tingkat pusat sampai daerah. Sudahkah membawa bangsa Indonesia pada rel tujuan Proklamasi dan merdeka itu?</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Melihat kondisi negara dan bangsa saat ini memang masyarakat belum makmur sejahtera, dan kuat. Ketergantungan pada barang impor, utang dan tenaga kerja asing membuktikan Indonesia masih bergantung pada negara asing dan bisa membawa kepada posisi belum berdaulat.</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Merdeka! Semoga ini menyadarkan teriakan Merdeka itu memiliki makna penting. Jangan sampai terdengar sumbang. ***</p><p style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 1.8em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><ul style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; list-style: none; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><li style="border: 0px; box-sizing: inherit; font: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bolder; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Gungde Ariwangsa SH – <em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">wartawan </em>suarakarya.id<em style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: georgia; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; padding: 0px; vertical-align: baseline;">, pemegang Kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI Pusat</em></span></li></ul><div><span style="color: #333333; font-family: georgia;"><span style="font-size: 15px;"><b><i>= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = </i></b></span></span></div><div><div class="post-body entry-content" id="post-body-2897947902530587454" itemprop="description articleBody" style="background-color: white; color: #4e2800; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.4; position: relative; width: 446px;"><div><b style="color: #111111; font-family: "times new roman", times, freeserif, serif; font-size: 13.2px;"><i>Anda mempunyai ide dan ingin menulis opini? Kami siap membantu untuk menuangkannya. Atau BERITA Anda ingin dimuat di Kicita atau Media Nasional dan Daerah di Indonesia? Silakan kirim release atau hubungi kami di 087783358784 atau e-mail: aagwaa@yahoo.com. Kami memiliki jaringan kuat dengan media terakreditasi baik cetak, online, radio maupun televisi. ***</i></b></div><div><b style="color: #111111; font-family: "times new roman", times, freeserif, serif; font-size: 13.2px;"><i><br /></i></b></div><div style="clear: both;"></div></div><div class="post-footer" style="background-color: white; color: #4e2800; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.6; margin: 1.5em 0px 0px;"></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-53737903480557205682020-08-03T01:46:00.002+07:002020-08-03T01:46:46.023+07:00Maju Kena Mundur Kena<p class="MsoNoSpacing"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"></span></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJiUAHNtX9nSEZcEWc7uTcsKDP4s6ZfS5IPezLky3DW__I4cIXDacHHxGt6nvTijC4ZE6mKV-0RabnNuptH7xBouHOQPb1-2OSNCnAzFPb6eHXWrKxjm6YwCAKoeA9L1eTZyvvwOR2AIE/s220/200407ariwangsa-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="220" data-original-width="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJiUAHNtX9nSEZcEWc7uTcsKDP4s6ZfS5IPezLky3DW__I4cIXDacHHxGt6nvTijC4ZE6mKV-0RabnNuptH7xBouHOQPb1-2OSNCnAzFPb6eHXWrKxjm6YwCAKoeA9L1eTZyvvwOR2AIE/s0/200407ariwangsa-1.jpg" /></a></b></div><b>Oleh:
Gungde Ariwangsa SH<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></b><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Lima
bulan telah berlalu. Pandemi virus corona (Covid-19) makin merajalela di
Indonesia. Tamparan telak bagi kearoganan. Menguak <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kekalapan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berujung kegagalan. Tuntutan keras bagi
keseriusan menyelamatkan nyawa rakyat. Tidak cukup <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan marah-marah untuk hanya menghasilkan
ganti istilah dan ganti nama. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> <span></span></span></b></p><a name='more'></a><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kurun
waktu lima bulan dihitung sejak 2 Maret 2020 sampai 2 Agutus 2020. Tanggal 2
Maret lalu menjadi tanda awal menyerahnya pemerintah terhadap Covid-19 yang
sudah menebar, menuntut korban dan melumpuhkan ratusan negara di dunia. Bendera
putih pemerintah terangkat ketika Presiden Joko Widodo dengan didampingi
Manteri Kesehatan Terawan</span><font face="times"><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-size: 16px;">Agus Putranto</span></font><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> secara resmi virus corona yang awalnya
muncul dari China resmi menyusup ke Indonesia.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Selama
kurun waktu lima bulan ini <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penyebaran Covid-19
terus bertambah sehingga urutan Indonesia juga terus naik di Asia dan
dunia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam peringkat negara terbanyak
terpapar virus ganas yang awalnya muncul di Wuhan, China.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Minggu
(2/8/2020), situs worldometers, mencatat peringkat Indonesia naik satu tingkat
ke posisi tujuh Asia dan 23 dunia menggeser Qatar. Indonesia melewati Qatar
setelah mencatat penambahan 1.519 kasus baru sehingga jumlah total positif
mencapai 111.455 orang. Sedangkan Qatar mencatat 111.107 kasus positif setelah
hanya menabah 196 kasus baru.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Di
kawasan Asia, bila penambahan kasus baru tetap tinggi maka Indonesia bisa
menyamai atau bahkan posisi Irak yang berada di urutan enam dengan 129.151
positif. Untuk dunia, Indonesia mendekati Kanada yang berada di urutan 22
dengan 116.599 terpapar.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Negara
di atas Indonesia di Asia ditempati India dengan 1.780.268 positif lewat
penambahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>28.349 kasus baru, Iran
309.437 (+2,685), Pakistan 279.698<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>
(+552), Arab Saudi 278.835 (+1.357),<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Bangladesh 240.746 (+886) dan Irak 129.151 (+2.447). Sedangkan posisi
lima besar dunia diisi oleh Amerika Serikat<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>4.774.551<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>(+10.233),
Brasil<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2.708.876<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(tanpa melapor kasus baru) , India,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rusia 850.870<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>(+5.427)
dan Afrika Selatan 503.290 (nihil).</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Lain
lagi di kawasan Asia Tenggara. Memang Indonesia masih yang teratas dalam jumlah
positif namun untuk penambahan kasus baru terbaru Filipina mencatat yang
terbanyak dengan 5.032 orang. Filipina tetap membayangi Indonesia di posisi
kedua dengan total 103.185<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>positif.
Setelah itu Singapura<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>52.825<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>(+313), Malaysia 8.999 (+14), Thailand 3.317
(+5), Vietnam 620 (+30), Myanmar 353 (0), Kamboja 240 (+1), Brunei 141 (0),
Timor Leste 24 (0) dan Laos 20 (0).</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Luntur
dan luluhlah kearoganan yang sebelum tanggal 2 Maret 2020 dengan lantang
meremehkan dan melecehkan Covid-19. Kata-kata virus corona tidak akan bisa
masuk Indonesia, kalau masuk diberi nasi kucing, Covid-19 takut udara panas,
langsung terbang melayang. Bak bumerang menyerang balik menghadirkan kegagapan
dan bahkan kekalapan petinggi negeri.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sudah
tertampar bukan tambah sadar. Justru makin kalut. Tiada garis komando yang
pasti. Dalam menghadapi bahaya laten virus yang tidak kasat mata ini semua
tampil menjadi komandan dari sudut keegoan masing-masing. Sedangkan petinggi yang
lebih pantas bertanggungjawab justru bersembunyi tanpa kata-kata. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pemberi
komando tiada berdaya. Sampai larut ikut bermain kepada urusan pembagian
sembako. Terjebak pula pada adu gengsi dan citra bernapaskan permainan berbau
politik. Covid-19 mejadi gorengan persaingan politik yang menjebak saling
ganjal kebijakan.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Bukan
menghadirkan pemikiran dan langkah besar yang berdampak pada langkah nyata dan
tepat untuk percepatan penanganan Covid-19. Tidak mengherankan bila saat kalut
tentu emosi yang muncul. Marah melihat keadaan dan kenyataan yang makin parah
kondisi di lapangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kemarahan
yang tidak menghasilkan apa-apa secara nyata. Hanya ada kebijakan mengganti
istilah pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi suspek. Kemudian perubahan nama
dari gugus tugas menjadi satuan tugas seiring dengan dibentuknya tim baru yang
diakui atau tidak lebih menitik beratkan pada urusan ekonomi dari pada
keselematan nyata rakyat dari kejaran Covid-19.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Saat
vaksin belum ditemukan berbagai obat ditampilkan. Bahkan para wakil rakyat yang
harusnya memperhatikan nasib rakyatnya justru ikut berburu obat herbal dari
negeri seberang. Namun semua itu hanya tawaran kosong. Sampai saat ini tidak
ada yang terbukti mempan menahan Covid-19.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Ketika
semua masih belum serba jelas dan terukur, muncul kebijakan untuk menerapkan
new normal. Langkah yang hanya gagah dalam istilah kebiasaan normal baru tetapi
pada dasarnya juga coba-coba. Mulailah ada pelonggaran untuk kepentingan
ekonomi. Jawabannya penambahan kasus baru makin tinggi dan jumlah positif makin
bertambah.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Saat
pergantian nama gugus menjadi satgas tiba-tiba saja digelontorkan kabar
kehadiran vaksin dari China. Kemudian upaya mencari lagi dari Inggris dan Korea
Selatan. Namun itu masih masih vaksin mentah yang masih membutuhkan uji lanjutan
di Indonesia. Jadilah rakyat Indonesia sebagai ajang uji coba untuk tidak
menyebut kelinci percobaan bagi keampuhan produksi bangsa dan negara asing.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Rakyat
bukan hanya terpapar oleh Covid-19. Tetapi juga terpapar oleh kebijakan yang serba
coba dan salah. Kondisi yang berbahaya karena bisa makin meningkatkan
ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Jadi
tidak mengherankan bila lima bulan berlalu tanpa kemajuan signifikan. Lima
bulan yang sia-sia. Kurun waktu yang justru kini membawa kondisi pada maju kena
mundur kena. ***</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Gungde
Ariwangsa SH – wartawan suarakarya.id, pemegang Kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI
Pusat<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p><br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-81553048635859411242020-07-19T03:41:00.002+07:002020-07-20T17:34:29.270+07:00Melampaui China<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Oleh:
Gungde Ariwangsa SH</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"></span></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDx-FSzn3cPYKZrTP3-5B-gpFlK8bgBW1AkDTJ4V0PhpoiSqWKx6RCWMIAMkFFuc48W_bzPvzNExGu9iKWOaKOAc82VH-wu2iVpQXZ7csnDM5g0zPWvflRRrWz3MoT1iwMUm9vhPXbRkU/s430/200525trio-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="430" data-original-width="250" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDx-FSzn3cPYKZrTP3-5B-gpFlK8bgBW1AkDTJ4V0PhpoiSqWKx6RCWMIAMkFFuc48W_bzPvzNExGu9iKWOaKOAc82VH-wu2iVpQXZ7csnDM5g0zPWvflRRrWz3MoT1iwMUm9vhPXbRkU/s320/200525trio-1.jpg" /></a></b></div><b>Benarkah
Indonesia sudah melampaui China dalam jumlah pasien positif<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terpapar pandemi virus corona (Covid-19)? Perlukah
pertanyaan ini dilontarkan dalam kondisi kasus baru per-hari terus bertambah di
Tanah Air? Sebenarnya apa pun jawaban atas pertanyaan itu akan sia-sia
mengingat hampir dapat dipastikan dengan memakai ukuran apa pun Indonesia akan
melewati China dalam urusan korban Covid-19.<span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> <span><a name='more'></a></span></span></b><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sabtu
(18/7/2020), <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ada dua data yang berbeda
dari Worldometers dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang jumlah pasien
terpapar Covid-19 di Indonesia dan China. Bila mengacu pada data Worldometers,
Indonesia sudah berada di atas China. Namun kalau melihat data WHO, Indonesia
masih di bawah China.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Menurut
Worldometers, Indonesia sudah mencatat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>84.882 orang positif Covid-19. Dengan jumlah
ini per hari Sabtu (18/7/2020) berarti Indonesia sudah melampuai China yang jumlah
pasien positifnya 83.664. Sedangkan menurut WHO menempatkan Indonesia di bawah
China. WHO mencatat di China dari 11 Januari sampai 17 Juli 2020, sudah ada
85.775 pasien positif.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Melihat
perbedaan angka itu sebenarnya tidak akan berpengaruh besar. Kalau pun data WHO
yang dipakai maka dalam hitungan hari Indonesia sudah akan melewati China.
Pasalnya, penambahan kasus baru per-hari di Indonesia berada di atas angka
1.000. Sedangkan di China hanya dua digit yang pada Sabtu (18/7/2020) hanya 22
orang.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Jadi
ke depan mengingat penambahan masih tinggi di di Tanah Air maka Indonesia akan
melampaui China. Karena itu sebagai bahan mawas diri lebih baik sejak dini
mengakui data dari Worldometers. Ini agar kita tidak mengalami pukulan dua kali
bila nanti WHO juga mengumumkan Indonesia sudah melewati China.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Seharusnya
kabar itu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menjadi hal yang mengagetkan
dan mengkhawatirkan bila dilihat dari jumlah penduduk dan rentang waktu
masuknya virus ganas itu ke Indonesia dan China. Namun saya tidak kaget,
bukannya karena tidak prihatin atau berempati terhadap kondisi negara, tetapi karena
sudah menduga hal ini akan terjadi bila melihat cara penanganan terhadap
Covid-19 sejak diumumkan secara resmi menyerang Indonesia 2 Maret 2020 lalu.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Bila
melihat jumlah penduduk dan rentang waktu terpapar Covid-19 seharusnya
Indonesia tidak akan melampui China dalam tempo yang secepat ini. Bayangkan,
China mempunyai penduduk 1.404.290.000. Kemudian, negara itu paling awal
diserang Covid-19 dan bahkan disebut-sebut sebagai tempat munculnya virus ganas
mematikan itu sekitar Januari 2020.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sedangkan
Indonesia yang menjadi negara keempat di dunia dalam jumlah penduduk dengan 268.074.600
baru resmi mengakui terkena Covid-19 pada 2 Maret 2020. Ada kurun waktu sekitar
dua bulan lebih lambat terserang. Seharusnya hal ini menjadi keuntungan bagi
Indonesia dalam mempersiapkan diri menangani dan mengatasi Covid-19. Namun
nyatanya tidak.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Nasib
Indonesia sekarang hampi sama dengan negara yang jumlah penduduknya besar namun
masih di bawah China yakni India dan Amerika Serikat. India dengan penduduk
nomor dua di dunia yang berjumlah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>1.362.310.000
juga jauh melampuai China dalam urusan terpapar Covid-19. Negeri anak benua Asia
ini sudah mencatat 1.038.716 penderita Covid-19.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">AS
lebih parah lagi. Dengan penduduk nomor tiga terbesar di dunia, 333.692.000
orang, AS paling para dalam korban Covid-19. Negeri Paman Sam menjadi negara
nomor satu terbanyak terpapar dengan 3.677.453 positif. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Setelah AS menyusul Brasil <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan 2.064.328 dan baru India.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Untuk
tingkat dunia, Indonesia menempati posisi ke-25 negara terpapar Covid-19. .
Indonesia berada di bawah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Amerika
Serikat (positif 3.677.453),<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Brasil
2.064.328,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>India 1.038.716,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rusia 765.437,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Peru 345.537,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Afrika Selatan 337.594,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Meksiko, 331.298,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Chili 326.539,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Britania Raya 294.803, Iran 269.440, Pakistan
261.917,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Spanyol 260.255,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Arab Saudi 245.851,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Italia 243.967, Turki 217.799, Bangladesh
202.066, Jerman 201.372,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kolombia
182.140, Prancis 173.304, Argentina 119.288, Kanada 109.667, Qatar 105.898,
Irak 88.171, dan Mesir 86.474.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sedangkan
untuk Asia Indonesia berada di nomor delapan. Indonesia di bawah India, Iran,
Pakistan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Arab Saudi, Bangladesh, Qatar,
dan Irak. Bila penambahan kasus baru masih tetap tinggi Indonesia bisa
mendekati atau melampaui Irak yang mencatat<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>88.171 positif.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Untuk
kawasan Asia Tenggara, Indonesia sudah menjadi yang tertinggi. Berada di atas
Filipina dengan 65.304 pasien positif,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Singapura
47.655, Malaysia 8.764, Thailand 3.239, Vietnam 381, Kamboja 171, Brunei
Darussalam 141, Timor-Leste 24 dan Laos 19.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Terpapar
jelas bagaimana posisi Indonesia yang semula mengaku tidak akan tersentuh oleh
Covid-19. Kenyataan menunjukkan seluruh 34 provinsi di Indonesia sudah
terpapar. Kemudian kabupaten/kota yang tersusupi sudah mencapai 464.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Masih
masifnya penambahan kasus baru di Indonesia menunjukkan langkah yang ditempuh
selama lima bulan ini belumlah maksimal. Kondisi yang ada saat ini sudah
seharusnya dipakai oleh semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah
dan seluruh masyarakat untuk bercermin. Sudahkah kita semua melakukan langkah
yang tepat dalam menangani Covid-19?</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dengan
hilangnya waktu lima bulan tanpa hasil penurunan korban pandemi bisa dipandang
perlu pemerintah melaklukan perobahan kebijakan yang lenbih ekstrem dengan
memberlakukan aturan yang ketat. Namun rasanya itu tidak akan mungkin ditempuh
karena akan makin membuat hancur ekonomi. Kini pemerintah sudah berada di
posisi maju kena mundur kena.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Karena
itu kesadaran dari kita sebagai masyarakat yang amat dibutuhkan untuk disiplin
ketat menempuh protokol kesehatan. Mulai dari terus memakai masker kapan pun
dan di mana pun serta bersama siapa pun. Kemudian menjaga kebersihan dengan
rajin mencuci tangan. Tidak lupa pula dengan terus menjaga jarak aman.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Hanya
kesadaran dari diri kita masing-masinglah yang akan mampu menyelamatkan diri
kita, keluarga kita,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tetangga kita,
sabahat kita dan bangsa kita. Rakyatlah yang harus bergeraj untuk menyelamatkan
bangsa ini.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sementara
pemerintah biarlah mengatur dana yang sudah duisetujui untuk penanganan
pemulihan akibat pandemi. Biarkan pula pemerintah melangkah dalam programnya yang
sampai saat ini tidak diketahui kemana akan mengarah. Yang terdengar baru
pengumuman jumlah korban terpapar, sembuh dan meninggal. Kemudian imbauan
antara gerak cepat, alon-alon dan anjuran gas dan rem.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> Tidak ketinggalan gertak dan marah-marah.</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Tidak
pula terlihat ada kesatuan langkah yang konkrit dan nyata. Pusat dan daerah
masih berbeda-beda. Daerah satu dengan yang lain juga berbeda-beda.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sementara
itu pencarian penangkal virus corna juga timbul tenggelam. Dulu sempat
diumumkan sudah ditemukan racikan untuk mengatasi Covid-19 namun hilang
tenggelam. Kemudian ada kalung anti corona juga hilang dan ditertawakan.
Mendatangkan obat dan herbal dari luar negeri juga pernah dilakukan namun itu
juga lenyap dan senyap.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Tidaklah
salah bila kita sebagai rakyat harus banyak tertawa dalam menghadapi
perkembangan ini. Tertawa untuk menghibur diri agar tidak stress akibat belum
adanya perkembangan signifikan dalam percepatan penanganan Covid-19 ini.
Tertawa untuk menghibur diri atas makin sulitnya hidup yang sudah terjadi
sebelum adanya pandemi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tertawa melihat
sandiwara <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lakon dan pemainnya memalukan.
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>***</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Gungde
Ariwangsa SH – wartawan suarakarya.id, pemegang Kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI
Pusat. <o:p></o:p></span></p><br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-78647769194026475822020-07-12T02:08:00.001+07:002020-07-12T02:08:18.602+07:00Virus Corona Menyerang, Gunung Merapi Meradang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixehI2dEU1iYnmlhxlMrJbclm_IygyB8e-V3VAujQFWQpkJv6HqfNEl0yajkcW7VwD8f6tQtAE-6c2OspNspenaacNaFFZYYX3NClsi_dG-Zttwx-AoT9JBQZaX4Rn73UH9Rg6gpLFaw0/s1600/200508ari+mustafa1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="251" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixehI2dEU1iYnmlhxlMrJbclm_IygyB8e-V3VAujQFWQpkJv6HqfNEl0yajkcW7VwD8f6tQtAE-6c2OspNspenaacNaFFZYYX3NClsi_dG-Zttwx-AoT9JBQZaX4Rn73UH9Rg6gpLFaw0/s200/200508ari+mustafa1.jpg" width="111" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><b>Oleh: Gungde Ariwangsa SH</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><b><i>Adakah ini suatu kebetulan? Ataukah alam
sudah mengaturnya seperti ini? Di tengah-tengah makin ganasnya serangan wabah
virus corona (Covid-19) di Indonesia tiba-tiba saja Gunung Merapi meradang. Dua
kejadian yang menarik untuk dicermati ke depannya.</i></b></span></div>
<a name='more'></a><b><o:p></o:p></b><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Wabah Covid-19 benar-benar membuat
seluruh masyarakat khawatir dan cemas. Apalagi serangan virus yang muncul dari
Wuhan, China ini penyebaran dari hari ke hari makin meluas. Bukan saja korban
terinfeksi bertambah namun juga korban meninggal terserang virus mematikan ini
juga meningkat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Di dunia, Covid-19 sudah menyebar ke
lebih dari 100 negara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sehingga WHO
(Organisasi Kesehatan Dunia) menetapkannya sebagai pandemic global. WHO juga
menyatakan Covid-19 sebagai musuh nomor satu masyarakat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sampai Jumat (27/3/2020), Covid-19 sudah
merambah ke 199 negara/kawasan dengan jumlah terinfeksi 465.915 dan korban
meninggal 21.031 orang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Indonesia yang baru secara resmi
mengumumkan tertembus wabah ini 2 Maret 2020 harus menerima kenyataan penderita
dan korban terus bertambah. Sesuai dengan data Jumat (17/2/2020) pukul 18:30
WIB, tercatat 1.046 yang positif. Naik dari 893 sehari sebelumnya. Yang
meninggal 87 orang. Sedangkan yang sembuh 46 orang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kasus Covid-19 di Tanah Air sudah
menyebar ke-28 dari 34 provinsi. DKI Jakarta menjadi yang tertinggi dengan
jumlah kasus terkonfirmasi: 598 pasien sembuh: 31 pasien meninggal: 51. Setelah
itu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jawa Barat dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kasus terkonfirmasi: 98 pasien sembuh: 5
pasien meninggal: 14. Berikutnya Banten dengan kasus terkonfirmasi: 84 pasien
sembuh: 1 pasien meninggal: 4<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dalam upaya menanggulangi penyebaran
Covid-19, pemerintah telah melakukan beberapa langkah, mulai dari menyediakan
rumah sakit rujukan khusus penanganan virus corona hingga penyaluran APD. Pemerintah
juga sedang merancang peraturan pemerintah (PP) yang mengatur kapan pemerintah
daerah dapat melakukan karantina kewilayahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Di tengah perjuangan memerangi Covid-19
itu,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tiba-tiba Gunung Merapi meradang.
Gunung Merapi erupsi dengan tinggi kolom 5 kilometer kemudian jarak awan panas
sampai 2 kilometer pada Jumat (27/3/2020) sekitar pukul 10.56 WIB. Letusan yang
didominasi gas vulkanik itu<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>mengakibatkan hujan abu vulkanik. Sebaran abu sampai jarak 20 kilometer
dengan durasi erupsi selama 7 menit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Namun Balai Penyelidikan dan
Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta belum menaikkan
status Gunung Merapi atau masih level II. Meskipun demikian warga sekitar
Merapi perlu waspada karena kejadian letusan semacam itu dapat terus terjadi
mengingat suplai magma dari dapur magma masih berlangsung. Selain itu, pada
musim hujan ini, perlu diwaspadai kejadian banjir lahar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Erupsi Gunung Merapi di kala Indonesia
diserang wabah Covid-19 yang mematikan bisa dilihat dari sisi positif dan
negatif. Banyak yang berharap, letusan hawa panas Merapi sebagai pertanda alam
bereaksi untuk memberantas dan mematikan Covid-19 yang tidak tahan panas.
Reaksi alam ini mengisyaratkan, perlunya kelugasan dalam perjuangan mengusir
Covid-19. Jangan ragu dan bimbang mengingat kesempatan semakin sempit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dari sisi lain, meradangnya Merapi, bisa
juga menambah berat perjuangan. Jika sampai terus bergejolak maka bisa ada
penyertaan timbulnya gempa bumi yang menuntut masyarakatkan harus ke luar rumah
untuk menyelamatkan diri. Tentu berlawanan dengan imbauan tidak ke luar rumah
dalam menahan laju Covid-19.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kemudian dampak letusan bisa dipikirkan
untuk daerah sekitar Merapi yang terletak di<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Klaten, Boyolali, Magelang (Jawa Tengah) dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Bila membesar letusan Merapi bisa menjadi bencana nasional yang juga menuntut
peran dari pemerintah pusat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kemanakah tanda alam itu menuju? Dalam
menanti jawabannya tidak cukup hanya dengan waspada namun juga dibutuhkan
meningkatkan sikap eling. Bukan eling kepada harta, benda, dan kedudukkan.
Namun eling kepada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tuhan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang maha pencipta, pelindung dan pelebur.
Eling kepada nasib sesama manusia dan alam yang merupakan ciptaan-Nya. Dengan
eling kepada Tuhan YME<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan waspada
semoga alam tidak enggan lagi bersababat<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dengan kita. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">* <b>Gungde Ariwangsa SH – <i>wartawan </i>suarakarya.id<i> pemegang kartu UKW Utama</i></b>.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">***</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: .5in;">
<br /></div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-10158993359964371322020-07-05T23:58:00.002+07:002020-07-05T23:58:57.808+07:00Covid-19 Picu Perang Jamu Lawan Obat<div><b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYsnNbl81ALzZcwPveKCDEqXv78fcs4ibIC8JtPw46Wlpy17tBTDvh7o33v-gtxzhCtpd2H29M_Aptzz1rm1Fo8TfK4F3DyjIVZY8rSFzxFmfUWgtaEvenODGm4TJy23a9A293oDcMI-U/s220/200407ariwangsa-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="220" data-original-width="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYsnNbl81ALzZcwPveKCDEqXv78fcs4ibIC8JtPw46Wlpy17tBTDvh7o33v-gtxzhCtpd2H29M_Aptzz1rm1Fo8TfK4F3DyjIVZY8rSFzxFmfUWgtaEvenODGm4TJy23a9A293oDcMI-U/" /></a></div>Oleh: Gungde Ariwangsa SH</b></div><div><br /></div><div><b>Pilih jamu atau obat? Pertanyaan yang mencuat saat wabah virus corona (Covid-19) makin mengganas dan telah menuntut korban jiwa di Indonesia. Pemicunya tentu pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengungkap khasiat jamu dan obat dalam menahan, menangkal dan bahkan menyembuhkan serangan virus mematikan itu. Lalu pilih yang mana?<span><a name='more'></a></span></b></div><div> </div><div>Sungguh menggetarkan penyebaran dan serangan Covid-19. Indonesia yang semula tenang-tenang saja saat berbagai negara berjibaku menghadapi virus yang bermula dari Wuhan, China lalu menyerbu ke berbagai penjuru dunia itu akhirnya terserang juga. Penyebaran virus ini makin hari makin mengkhawatirkan karena tambah meluas sehingga yang terinfeksi dan korban yang meninggal terus bertambah.</div><div><br /></div><div>Sampai Jumat (20/3/2020), menurut Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Corona, Achmad Yurianto, terdapat 369 orang yang tercatat positif terjangkit Covid-19. Sebanyak 32 orang meninggal akibat dan 17 orang dinyatakan sembuh.</div><div><br /></div><div>Data itu menempatkan Indonesia dalam posisi tertinggi dalam korban meninggal dunia akibat Covid-19 di kawasan Asia Tenggara setelah Filipina yang sudah menelan korban meninggal 14 orang. Sedangkan di Malaysia tercatat dua meninggal dan Thailand 1 orang. Di negara anggota ASEAN lainnya meskipun terinfeksi namun belum ada laporan meninggal.</div><div><br /></div><div>Padahala bila dilihat dari kasus terinfeksi Covid-19, Indonesia berada di bawah Malaysia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah kasus infeksi Malaysia saat ini mencapai 673 orang. Singapura yang sudah terinfeksi 313 orang. Setelah itu Filipina mencatat 187 kasus infeksi, Thailand mencatat ada 212 kasus, Vietnam 66 kasus, Brunei Darussalam 56 kasus, dan Kamboja 35 kasus.</div><div><br /></div><div>Di dalam negeri sendiri, Jakarta tertinggi dalam kasus Covid-19 baik untuk korban meninggal maupun yang terinfeksi. Tercatat 18 korban meninggal berasal dari DKI Jakarta. Jawa Barat juga terbilang tinggi, yakni sebanyak 7 orang. Selain itu di Jawa Tengah ada 3 orang yang meninggal dunia, dan sisanya masing-masing 1 orang berasal dari Banten, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Utara.</div><div><br /></div><div>Sedangkan untuk yang terinfeksi 215 orang dari Jakarta. Sedangkan di daerah lainnya, sebanyak 41 kasus positif Corona terdapat di Jawa Barat, 37 kasus di Banten, 15 kasus di Jawa Timur, 12 kasus di Jawa Tengah, 10 kasus di Kalimantan Timur, dan 4 kasus ditemukan di Bali serta Kepulauan Riau.</div><div><br /></div><div>Selain itu di Sulawesi Tenggara ditemukan 3 kasus positif terjangkit virus Corona. Selanjutnya di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah terdapat masing-masing 2 kasus positif Corona. Begitu pun kasus Corona di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan, masing-masing terdapat 2 kasus. Kemudian masing-masing satu kasus positif terkangkit virus Corona di Sulawesi Utara, Lampung, dan Riau.</div><div><br /></div><div>Sejak Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020), pemerintah baru menyatakan penyebaran Covid-19 sebagai bencana nasional, Sabtu (14/3/2020). Itu setelah ada surat tegoran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang meminta Presiden Jokowi mendeklarasikan darurat nasional Covid-19, 10 Maret lalu. Upaya-upaya untuk menanggulangi penyebaran dan penyembuhan korban Covid-19 terus dilakukan.</div><div><br /></div><div>Di tengah-tengah kekhawatiran dan kecemasan menghadapi serbuan Covid-19, Jokowi menyatakan, minum jamu menjadi cara untuk menangkal infeksi virus corona jenis baru itu. Jokowi dalam sebuah pernyataan yang di-posting di situs web pemerintah mengaku minum jamu campuran jahe merah, serai, kunyit dan temulawak hingga tiga kali sehari sejak Covid-19 menyebar di seluruh dunia.</div><div><br /></div><div>Klaim pemimpin Indonesia ini dianggap telah memperkuat spekulasi bahwa ramuan herbal dapat melawan Covid-19. Namun, menurut laporan media, klaim bahwa jamu sebagai penangkal Covid-19 belum dapat dibuktikan.</div><div><br /></div><div>Bukan itu saja. Dalam keterangannya Jumat (20/3/2020), Jokowi menyatakan sudah mendapatkan resep obat yang dapat menyembuhkan penyakit Covid-19. Ketika memberikan keterangan pers terkait kabar terkini wabah Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Jokowi menjelaskan, soal obat penyembuhan pasien yang terjangkit virus ganas itu. Obat itu sudah dicoba dan digunakan oleh satu sampai tiga negara. Hasilnya, bisa memberikan kesembuhan.</div><div><br /></div><div>Jokowi menyebutkan obat itu Avigan dan Klorokuin (Chloroquine). Pemerintah sudah memesan obat-obat itu. Juga telah disiapkan mekanisme untuk distribusi obat tersebut. Obat-obat ini sudah dicoba oleh 1,2,3 negara dan memberikan kesembuhan. Menyinggung tentang pendistribusian obat-obatan itu Jokowi menyatakan, sudah disiapkan mekanismenya.</div><div><br /></div><div>Namun media juga melaporkan belum ada pengobatan atau vaksin yang bisa menyembuhkan Covid-19. Bahkan ada investor yang memasang taruhan pada siapa yang akan menjadi yang pertama mengembangkan antivirus untuk Covid-19.</div><div><br /></div><div>Jamu dan obat masih harus perang untuk membuktikan keampuhan dalam menangkal Covid-19. Perang yang pemenangnya tidak bisa diserahkan kepada kepentingan pasar mengingat menyangkut keselamatan manusia. Dibutuhkan keterangan lebih valid sehingga Covid-19 tidak menambah kepanikan.</div><div><br /></div><div>Piliha mana jamu atau obat? Jangan biarkan masyarakat gamang. Sejatinya, di sinilah peran pemerintah dalam melindungi rakyat diuji dan dituntut. ***</div><div><br /></div><div>* <b>Gungde Ariwangsa SH – <i>wartawan suarakarya.id pemegang kartu UKW Utama</i>.</b></div><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-3639060923986250642020-07-01T10:37:00.002+07:002020-07-01T11:43:52.612+07:00Subak: Google Indonesia Banget Gitu Lho?<div><b>Oleh: Gungde Ariwangsa SH</b></div><div><br /></div><div><b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwaMNpdWpHDxa1r762m4RN4FAUgz8umjBZT_WGE5TASpcyzMF9va6RlOJMwXgl7Z2pvPYJIgt9RYwz6WFt1XG5m8X07tbTPWd3cHKpBaVEE7W99H1p7PNRc2F5XUlasTGY9zxO6qnM1Mo/s448/200427ariwangsa1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="331" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwaMNpdWpHDxa1r762m4RN4FAUgz8umjBZT_WGE5TASpcyzMF9va6RlOJMwXgl7Z2pvPYJIgt9RYwz6WFt1XG5m8X07tbTPWd3cHKpBaVEE7W99H1p7PNRc2F5XUlasTGY9zxO6qnM1Mo/s320/200427ariwangsa1.jpg" /></a></div>Membuka google hari ini, Senin (29/6/2020), ada yang menyejukan sekaligus memanaskan hati. Sungguh sejuk melihat Google Doddle yang menyajikan pemandangan sawah tersusun rapi dengan padi yang menguning dan menghijau. Kemudian ada kawanan burung putih yang terbang melintas. Seorang petani duduk di pondok mengawasi dengan memakai masker. Indonesia banget gitu lho?<span><a name='more'></a></span></b></div><div><br /></div><div>Yang memang, itu pemandangan bukan saja begitu akrab bagi masyarakat Indonesia namun juga sudah merupakan salah satu jati diri negeri ini sebagai negara agraris. Apalagi ketika gambar di klik muncul tulisan “Celebrating Subak”. Merayakan Subak.</div><div><br /></div><div>Jelas itu memang tentang Indonesia. Tentang sistem pengairan persawahan yang sudah melegenda dan diakui dunia internasional. Menurut wikipidia, Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi) yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali, Indonesia. Sistem irigasi ini juga memungkinkan koordinasi antar petani yang dikenal sebagai sistem organisasi subak yang diatur oleh seorang pemuka adat (Pekaseh) yang juga adalah seorang petani di Bali.</div><div><br /></div><div>Organisasi tersebut adalah sebuah organisasi demokratis; para petani yang memanfaatkan sumber air yang sama, bertemu secara teratur untuk bermusyawarah dan mengkoordinasikan penanaman, mengontrol distribusi air irigasi, merencanakan pembangunan, pemeliharaan kanal dan bendungan serta mengatur upacara persembahan dan perayaan di Pura Subak yang dinamakan Pura Uluncarik atau Pura Bedugul. Pura tersebut diperuntukkan bagi Dewi Sri, yaitu dewi kemakmuran dan kesuburan menurut kepercayaan masyarakat Bali. </div><div><br /></div><div>Subak telah dipelajari oleh Clifford Geertz, sedangkan peneliti lain seperti J. Stephen Lansing telah menarik perhatian umum tentang pentingnya sistem irigasi tradisional. Ia mempelajari pura-pura di Bali, terutama yang diperuntukkan bagi pertanian yang biasa dilupakan oleh orang asing. Pada tahun 1987 Lansing bekerja sama dengan petani-petani Bali untuk mengembangkan model komputer sistem irigasi Subak. Dengan itu ia membuktikan keefektifan Subak serta pentingnya sistem ini. </div><div><br /></div><div>Tepat tanggal 29 Juni tahun 2012, UNESCO mengakui Lanskap kultur Provinsi Bali yang dipengaruhi oleh subak sebagai Situs Warisan Dunia, pada sidang pertama yang berlangsung di Saint Petersburg, Rusia. Perjuangan Subak menjadi warisan dunia dilakukan setelah melalui proses panjang yatu 12 tahun dan dunia ikut bangga kepada Indonesia. </div><div><br /></div><div>Pada tahun 2017 subak terangkat lagi. Kala itu mantan Presiden AS, Barrack Obama mengunjungi subak Jatiluwih. Obama dan rombongan menyusuri jalur trekking Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali, selama 1,5 jam.</div><div><br /></div><div>Kearifan yang bukan saja mencerminkan tentang irigasi sawah untuk memproduksi bahan pangan beras yang amat dibutuhkan manusia. Subak bukan sakadar urusan sawah dan beras. Dari sana juga terwujud roh tentang menjaga hubungan yang harmonis antarsesama manusia dengan semangat gotong royong mengelola sawah (alam), harmonisasi manusia dengan alam dan penghargaan manusia terhadap Sang Pencipta. Nilai agama Hindu termasuk Tri Hita Karana (falsafah hidup harmonis antara Tuhan, manusia, dan alam) terdapat dalam subak.</div><div><br /></div><div>Kebanggaan dunia terhadap Indonesia itu diangkat kembali oleh Google dengan memuat Google Doodle, Celebrating Subak, Senin (29/6/2020). Memperingati warisan budaya Indonesia bernama Subak. Perhatian Google itu dihiasi dengan ilustrasi yang dibuat ilustrator Tanah Air, Hana Augustine.</div><div><br /></div><div>Sungguh menyejukan apa yang disajikan Google. Bukan saja dengan pilihan ilustrasinya yang menyejukan namun juga makna penghargaan itu. Dengan kaliber Google maka ini mempresentasikan kebanggaan dunia terhadap kearifan lokal Indonesia.</div><div><br /></div><div>Di balik sajian Google itu ada juga rasa panas di hati. Panas karena di negeri sendiri seperti tidak peduli lagi kepada kearifan lokal ini. Cermin menurunnya kebanggaan bangsa ini terhadap kearifan miliknya sendiri. </div><div><br /></div><div>Padahal, para pemimpin Indonesia selalu berteriak tentang perlunya menghargai produksi dalam negeri. Teriakan sebagai pengejawantahan penghargaan terhadap hasil karya bangsa sendiri sebagai cermin dari kearifan lokal. Namun teriakan itu hanya di bibir saja karena kenyataannya tidak terealisasikan di lapangan. </div><div><br /></div><div>Jadi jangan heran. Di saat pandemic virus corona (Covid-19), semua berteriak tentang gotong royong, ketahanan pangan dan keagungan Tuhan, menghargai kearifan lokal subak yang sudah mendunia itu para pemimpin negeri tidak terketuk. Justru kegaduhanlah yang ditampilkan. Maka Google bukan saja menjadi penyedia layanan tempat mencari berita namun juga sebagai pemandu tentang pentingnya menghargai kearifan lokal bangsa ini. Google telah mengetuk hati dan kejujuran kita. Terima kasih Google. ***</div><div><br /></div><div>* Gungde Ariawangsa SH – wartawan suarakarya.id, pemegang Kartu UKW Utama, Ketua Siwo PWI Pusat</div><div> ***</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-59308853104619382582019-05-05T11:08:00.001+07:002019-05-05T16:40:59.041+07:00Pilpres 2019: Indonesia Dalam Status Perang <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="https://img1.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMGkkG3dChwxxrEouj4KvhwSV6UiOQKY35NRysGt2se853KRCnseYspK1T4WYdITgdUiXNieYE1vJp82mUY5xYAn3_jb0j1dETGFLFfjd8TBdG-Kh9WUtxDkyQCjDOor9I8geyiNBV3Jo/s1600/190326ARI-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1560" data-original-width="926" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMGkkG3dChwxxrEouj4KvhwSV6UiOQKY35NRysGt2se853KRCnseYspK1T4WYdITgdUiXNieYE1vJp82mUY5xYAn3_jb0j1dETGFLFfjd8TBdG-Kh9WUtxDkyQCjDOor9I8geyiNBV3Jo/s200/190326ARI-1.jpg" width="118" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Oleh: Gungde
Ariwangsa </span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Bersyukurlah,
dalam kondisi perpolitikan yang panas menunggu pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres)
Tahun 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Indonesia masih aman-aman saja.
Secara nyata tidak ada gesekan apalagi bentrokan antara pendukung pasangan
calon presiden dan wakil presiden. Padahal paslon 01 Jokow Widodo – Ma’ruf Amin
dan duet 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno sudah saling mengkalim
kemenangan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Namun dalam dunia maya
kondisinya berbeda 360 derajat. </span></i></b></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Pada dunia tidak
kasat mata Indonesia sebenarnya sudah berada dalam kondisi perang. Serunya
peperangan di dunia maya bisa dirasakan melalui kemajuan teknologi informasi
yang bernama internet. </span>Kedua kubu sudah saling serang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan panas dan ganas. Saling tuduh dan fitnah
tak mampu dibendung lagi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tiap hari -
bahkan detik, menit, dan jam -, berseliweran <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>senjata-senjata berupa kata dan kalimat serta
foto yang menusuk serta mematikan lawan. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Satu sama lain mengaku paling benar. Sampai-sampai ada yang
memproklamirkan diri paling benar dan jujur. Tidak terelakan saling tuding
melakukan kecurangan dan kebohongan terus berlangsung. Kondisi yang sangat
mengkhawatirkan karena sepertinya bangsa ini hanya diisi oleh para pembohong,
pembuat curang dan pendusta.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Dalil-dalil pembenar
sudah tidak mampu mengatasi itu. </span>Masyarakat kini cendrung untuk lebih
mencari hal-hal yang berbau kecurangan. Permainan dan trik-trik kecurangan
lebih menarik untuk dinikmati dan kemudian diomongkan dan didiskusikan. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Markas KPU tidak ketinggalan diserang. Ada upaya untuk menghack website sistem
hitung real count KPU itu. Tentunya untuk mengotak-atik perolehan suara demi
keuntungan kubu masing-masing. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di pihak lain ada juga yang berusaha mengamankan situng KPU
itu. Beberapa ahli teknologi informasi dikerahkan untuk membentengi situng. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">KPU sendiri juga
menyatakan kebal terhadap serangan-serangan dari luar. </span>Sejauh mana
kebenarannya masih terus menjadi tanda tanya. Pasalnya ada yang menemukan,
situng tidak benar-benar kebal. <span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Terlacak
ada aliran dari titik tertentu yang mengalir ke KPU dengan tujuan tertentu. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Dalam
mempertahankan diri dari berbagai gempuran itu KPU beberapa kali melakukan
kekeliruan pencatatan suara. Alasannya karena salah input. Jelas ini bukan saja
menimbulkan pertanyaan besar tetapi juga makin menyurutkan kepercayaan terhadap
kinerja KPU. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Apalagi
sebelumnya sempat beredar hasil Pilpres yang didasarkan pada laporan berbagai
pihak meskipun tidak resmi namun dipercaya cukup fair. Ada laporan perhitungan
hasil Pilpres dari Babinsa, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandi, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Partai Demokrat dan juga beberapa ahli IT yang
menuangkannya dalam situs judil. KPU tampak seperti terpukul. Langkah yang
tidak sesuai dengan iklim demokrasi pun dilakukan. Situs tersebut dicabut alias
dibredel. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tentu itu makin melunturkan kepercayaan terhadap KPU. Klaim
paling benar makin mencuat. Perang di dunia maya pun bertambah memanas. Masing-masing
kubu memperkuat perhitungannya dengan menganggap KPU sebagai angin lalu karena
ada kecurigaan anginnya sudah menunju ke satu arah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Peperangan dunia
maya dimensi lain juga mulai mencuat. </span>Ini sering dengan terus
bertambahnya petugas pemungutan suara yang meninggal dunia. Sudah ratusan orang
yang meninggal. Kejadian ini menimbulkan spekulasi sudah terjadi serangan ilmu
hitam yang membutuhkan darah. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Percaya atau tidak? Semua berpulang pada pihak yang menerima
hal itu. Namun yang jelas itu sudah mencerminkan adanya saling serang. Suatu
peperangan yang belum saja meledak ke dunia nyata. Lama-lama kelamaan hal ini
bisa merembet ke dunia nyata mengingat masing-masing kubu yang bertarung masih
terus memanaskan situasi. Bukan sebaliknya berusaha menahan diri untuk
mengademkan suasana. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penarikan pasukan oleh Polri ke Jakarta juga menimbulkan anggapan suasana
genting akan adanya perang. Seruan melakukan people power juga menjadi bentuk
perlawanan. Kemudian kini di-mana muncul gerakan masyarakat yang
memproklamirkan terpilihnya Prabowo – Sandi sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Poster-poster
Prabowo – Sandi sebagai pemimpin baru bermunculan. Ketika aparat berusaha
menurunkannya, masyarakat justru ngotot mempertahankannya. Gambaran adanya
upaya menyerang dan membela diri. Jika kondisi makin memanas bukan tidak
mungkin ini akan meletus menjadi bentrokan. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Penyebutan
suasana perang bisa saja dianggap sebagai berlebihan. </span>Namun yang jelas
kengototan masing-masing kubu sudah membuat masyarakat terbelah. <span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Kalau pun tidak mau disebut perang bisa diturunkan
menjadi perang dingin atau pun seperti api dalam sekam. Semoga apinya bisa
dipadamkan sebelum meledak ke permukaan. ***</span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-83837248318196553272019-04-16T06:12:00.000+07:002019-05-05T18:19:15.883+07:00Pilpres 2019: Presiden De Facto Dan Presiden De Jure<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="https://img1.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Hnvv2Mpj3eJAK1YxqbvlkM_Dp0xuVUPhwRMYZSIp8u-J5W5pwiZIobDgrGF2B1hZ4ubTr5_hXSpvgXTds9sl_UoUtBfMDt7DOmFdrnHA-s-FwsT7khNqsiWb2NYbjgkH6iypcuV_f_k/s1600/190323ari-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1551" data-original-width="834" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Hnvv2Mpj3eJAK1YxqbvlkM_Dp0xuVUPhwRMYZSIp8u-J5W5pwiZIobDgrGF2B1hZ4ubTr5_hXSpvgXTds9sl_UoUtBfMDt7DOmFdrnHA-s-FwsT7khNqsiWb2NYbjgkH6iypcuV_f_k/s200/190323ari-1.jpg" width="107" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Oleh: Gungde Ariwangsa</b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i><b>Akankah angin perubahan benar-benar terwujud pada pemilihan
presiden (Pilpres) 2019? Atau malah kekuatan status quo yang tetap
bertahan?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rakyat Indonesia di seluruh pelosok Tanah
Air harap-harap cemas menantikan hasil Pilpres yang akan berlangsung Rabu
(17/4/2019). </b></i></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Terutama bagi
para pendukung calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo dan Ma’ruf
Amin dan pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Duet Jokowi – Ma’ruf yang mendapat nomor urut
01 dapat dilambangkan sebagai kekuatan status quo mengingat di sini Jokowi
sebagai Presiden yang masih berkuasa. Sedangkan Prabowo bisa disebut sebagai
simbol kekuatan perubahan karena bertekad untuk menghadirkan pembaruan dalam
kepemimpinan nasional. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bila Jokowi yang menang maka pemerintahan lima
tahun ke depan tidak akan banyak berubah gaya.
Meskipun ada perbaikan dalam beberapa hal namun alur pemerintahan tidak akan
jauh bebrbeda dari apa yang suda berlangsung sejak tahun 2014 lalu. Sedangkan
bila Prabowo yang terpilih maka dipastikan akan ada perubahan dalam
pemerintahan lima
tahun ke depan. Ada gaya berbeda dibandingkan dengan yang sudah
dirasakan selama empat setengah tahun ini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kemanakah pemilih yang berjumlah lebih <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari 192 juta orang akan mengarah? Dari apa
yang tersaji selama delapan bulan masa kampanye tampaknya kemana arah angina
akan bertiup sudah bisa dirasakan. Membandingkan kehadiran dan militansi massa yang hadir dalam setiap kampanye dan juga penampilan
masing-masing kandidat dalam lima
kali debat kubu Prabowo lebih unggul dari pihak Jokowi. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Secara mengejutkan sejak dimulai hingga kampanye terbuka
berakhir, penampilan Prabowo dan Sandi mampu menyedot massa pendukung yang luar biasa. Hampir
setiap kampanye keduanya dihadiri oleh massa
yang membludak. Termasuk saat Prabowo berkampanye di kampong halaman Jokowi di
Solo. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yang menarik lagi, massa
yang hadir tampak begitu bergairah dan militan memberikan dukungan kepada
Prabowo maupun Sandi. Ada
yang hadir dari tempat yang jauh dari lokasi kampanye. Kemudian mereka hadir
dengan rela mengeluarkan biaya sendiri. Bahkan sampai ada yang memberikan
sumbangan dana kepada Prabowo maupun Sandi. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Pemberian
sumbangan secara spontan dan sporadis ini berasal dari berbagai kalangan. Ada
dari mbok-mbok, emak-emak mapun bapak-bapak. Parbowo dan Sandi pun sampai
terharu menyambut antusiasme para pendukungnya ini. Tidak heran bila ada
pemandangan Sandi menggendong uang dalam bungkusan pelastik saat kampanye yang
diserahkan para pendukungnya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Selain dari
masyarakat, Prabowo khususnya juga mendapat sambutan dari tokoh-tokoh terkenal.
Sebelum berkampanye di Daerah Istimewa Yogyakarta, Parbowo diterima oleh Sri
Sultan Hamengku Buwono X. Di Jawa Barat dia didukung oleh mantan gubernur Ahmad
Heryawan. Kemudian di Surabaya dia mendapat tambahan dukungan dari mantan
Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan mantan menteri Dahlan Iskan serta juga mantan
gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Melihat dari
dukungan yang muncul dari berbagai lapisan itu menjadi fakta Prabowo sangat
dikehendaki untuk menjadi presiden. Dia bisa dibilang sebagai presiden de
facto. Bila ini terbukti maka hari pencoblosan pada 17 April 2019 bisa menjadi
penentuan bagi Prabowo untuk mengukuhkan diri sebagai presiden secara de jure. </span>Kemenangan
berdasarkan penetapan Komisi Pemilihan Umum akan menobatkan Prabowo sebagai
presiden de jure. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Namun selagi belum ada pengumumkan resmi dari KPU seiapa
pemenang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pilpres 2019 maka belum ada
yang bisa mengklaim sebagai presiden de jure. Termasuk Prabowo meskipun sudah
mendapat dukungan luar biasa selama kampanye. Apalagi pihak Jokowi juga
mempunyai pendukung yang tidak kecil. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selain itu Jokowi merupakan calon petahana. Ada beberapa keuntungan
yang mampu mengantarkan Jokowi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk
meraih keunggulan secara de jure. Apalagi beberapa lembaga survei juga bisa
dijadikan dasar bagi Jokowi – Ma’ruf untuk meraih pengakuan de jure. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jadi bila ingin aman untuk dinobatkan diri sebagai pemenang
de facto dan de jure, Parbowo – Sandi harus mampu menang dalam penghitungan
suara. <span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Kemenangan pun harus lebih
dari lima persen. Untuk itu massa pendukung Prabowo – Sandi yang begitu
antusias dan militan memberikan dukungan selama kampanye perlu mewujudkan
antusiasme dan miltansinya itu dengan memberikan dukungan penuh pada hari
pencoblosan. Dengan demikian, hembusan angin perubahan yang bertiup dari
berbagai daerah selama kampanye akan menyatu menjadi gelombang besar secara
nasional. ***</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">* Gungde
Ariwangsa – wartawan suarakarya.id pemegang kartu UKW Utama. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-55371816818766982122019-04-14T05:56:00.000+07:002019-05-05T18:20:11.036+07:00Pilpres 2019: Yang Terketuk Dan Yang Terkutuk<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="https://img1.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]--><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEYr-tXSBsDL-r4XisKcAT5jAc69l1nrHcwVCpHslcOmBL8ovz_QoT6ibljJuOfT1n3np-sZFS1iPZxj4o8F9NPCQOsDV6GxqIFYty46zwv7xtOwcE6fvXwdp6MPK8PTLzJJqtqdwM3Kg/s1600/190323ari-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1551" data-original-width="834" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEYr-tXSBsDL-r4XisKcAT5jAc69l1nrHcwVCpHslcOmBL8ovz_QoT6ibljJuOfT1n3np-sZFS1iPZxj4o8F9NPCQOsDV6GxqIFYty46zwv7xtOwcE6fvXwdp6MPK8PTLzJJqtqdwM3Kg/s200/190323ari-1.jpg" width="107" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><b>Oleh: Gungde Ariwangsa</b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i>Rakyat Indonesia
memang luar biasa. Semua tetap mampu menjaga persatuan dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kesatuan bangsa sehingga masa kampanye
pemilihan umum (Pemilu) 2019 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa
dilalui dengan aman dan damai. Mampukah kondisi kondusif ini dipertahankan saat
maupun setelah hari pemilihan Rabu, 17 April mendatang, terlepas dari siapa pun
yang terpilih dan menang? Hasil pertarungan akhir antara yang terketuk dan yang
terkutuk akan menentukan. </i></b></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal">
Perjalanan panjang dan melelahkan serta tentunya memanas
pada masa kampanye mulai 23 September 2018 hingga 13 April 2018 menjadi ujian
kedewasaan rakyat Indonesia dalam berkiprah di perhelatan politik. Memang
sempat ada kejadian-kejadian meresahkan namun itu terbilang kecil sehingga
tidak mampu membawa gejolak secara nasional. Padahal, setiap kampanye hampir
selalu menghadirkan ribuan massa.
Kemudian tiada henti-hentinya isu berbau suku, ras, agama dan antargolongan
(SARA) menerpa dari para provokator baik secara langsung maupun melalui hoax.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tampaknya masyarakat Indonesia sudah tidak mau
mempedulikan lagi ocehan para provokator secara langsung maupun lewat tulisan
di media sosial.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Atau masyarakat sudah
mulai dewasa untuk memilah-milah mana yang benar dan mana yang bohong belaka. Pengalaman
selama lima
tahun ini telah menggerus kepercayaan masyarakat terhadap media sosial atau
media lainnya yang berpihak, apalgi terhadap yang tidak jelas jatidirinya.
Masyarakat ingin fakta yang ada sehingga berpatokan pada apa yang sebenarnya
terjadi di lapangan dan dialami dalam kehidupan yang dilakoni setiap detik,
jam, hari, minggu, bulan dan tahun. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masyarakat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang masuk
kelompok ini terketuk oleh panggilan hatinya mengikuti rangkaian Pemilu 2019
yang menyatukan pemilihan anggota leheslatif dan presiden (Pileg dan Pilpres).
Dengan harapan untuk mendapatkan keadaan dan kehidupan yang lebih baik lalu
mereka memilih calon presiden/wakil presiden dan partai politik yang bisa
memperjuangkan aspirasinya. Memang ada pengaruh dari pendekatan caleg dan
capres/cawapres tetapi pilihan kelompok ini tetap berdasarkan pada pilihan
hatinya. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak terpengaruh oleh janji-janji maupun iming-iming
lainnya. Tidak pula terpengaruh oleh penampilan penuh pencitraan para caleg
atau capres/cawapres. Ketukan panggilan hati telah membawa kelompok ini mau
menghadiri rangkain kampenye dengan keinginan dan aspirasi pilihannya hatinya.
Keteguhan untuk melakukan perbaikan menggerakkan mereka. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pilihan kelompok yang terketuk untuk membawa Indonesia
lebih baik ini tidak tergoyahkan oleh iming-iming, rayuan maupun tekanan.
Mereka memilih dengan keteguhan hati memilih calon yang memang diyakini untuk
membawa Indonesia
kepada kondisi lebih baik. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tawaran untuk membawa Indonesia lebih baik pasti
dihadirkan oleh para calon yang bersaing. Baik itu yang masuk koalisi pendukung
capres/cawapres nomor urut 01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin maupun paslon
capres/cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno. Para
pemilih yang terketuk untuk membawa Indonesia lebih baik bisa saja
tetap percaya pada 01 atau malah ke 02. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saingan dari rakyat terketuk itu tentunya mereka yang hadir
dalam Pemilu 2019 ini dengan menerapkan dan memaksakan cara terkutuk. Mereka
mengikuti rangkaian Pileg dan Pilpres 2019 ini dengan menghalalkan segala cara.
Maka munculah kejadian tentang penekan, pemaksaan, permainan politik uang
melalui strategi amplop serangan fajar dan lebih parah lagi menerapkan
kecurangan dalam pemilihan. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Langkah-langkah golongan terkutuk ini sangat jauh dari
tujuan rasa persatuan. Apalagi untuk membuat Indonesia lebih. Pasalnya mereka
lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Melihat orang berbeda dengan pilihannya maka golongan ini
akan langsung mengambil jarak. Jadilah kawan menjadi lawan dan yang semula lawan
bisa menjadi kawan karena sama-sama terkutuk. Mereka menyingkirkan orang yang
berbeda pilihan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Seakan lupa daratan dan
tidak memperhatikan keadaan bahwa setelah Pemilu nanti yang terpenting adalah
pergaulan dan persahabatan. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penampilan mereka penuh kamuflase. Seolah bersifat baik
namun isi dan ketukan hatinya bertolak belakang. Berbagai cara dilakukan untuk
menunjukkan sosok yang ideal dan penuh dengan ketulusan, kejujuran, dan
keiklasan. Padahal sesungguhnya dia serigala brbulu domba. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berucap untuk mensejahterakan rakyat namun dalam hati untuk
memperkaya diri sendiri dan kelompok. Berkoar soal persatuan namun dalam hati
memecah belah rakyat. Berteriak anti korupsi namun dalam hati ingin mengeruk
kekayaan negara untuk diri sendiri dan kelompoknya. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Cara-cara orang terkutuk ini sangat berbahaya. Mereka tidak
peduli oleh tenggang rasa <span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">untuk
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. </span>Tidak mau tahu apakah Indonesia
akan menjadi lebih baik atau hancur. Yang penting mereka dan kelompoknya happy
sesaat, saat ini. Bukan happy ending untuk masa depan bangsa. *** <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-83809583093486634972018-08-18T05:53:00.000+07:002019-05-05T18:21:30.619+07:00Asian Games 2018: Yang Terjadi, Terjadilah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="https://img1.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKc0jl1rZNX4n7uiUdH_7OXV1yMizSaF4hqnGjEDBQg-EDvd4W9xgnvn7EezM15Bf5kiGtaU9qjLXh0Qrs5sUel233IkLt4mEr7BHF4E3fWDPgETpGDiBHpKL-JEXImGHPqFMFswDAZBc/s1600/170109ariwangsa1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="354" data-original-width="266" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKc0jl1rZNX4n7uiUdH_7OXV1yMizSaF4hqnGjEDBQg-EDvd4W9xgnvn7EezM15Bf5kiGtaU9qjLXh0Qrs5sUel233IkLt4mEr7BHF4E3fWDPgETpGDiBHpKL-JEXImGHPqFMFswDAZBc/s200/170109ariwangsa1.jpg" width="150" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Oleh: Gungde Ariwangsa SH</b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Upacara pembukaan
Asian Games XVIII tahun 2018 sudah berlangsung di<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan,
Jakarta, Sabtu, 18 – 8 – 2018. Resmi sudah Indonesia menjadi tuan rumah pesta
olahraga antarnegara Asia itu. Selanjutnya Indonesia memasuki tugas berikutnya
yang merupakan ujian sesungguhnya, menyelenggarakan dan memenangkan
pertandingan untuk mewujudkan target sukses penyelenggaraan dan prestasi. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Selama dua pekan
ke depan, mulai Minggu (19/8/2018) hingga Minggu (2/9/2018), pesta akan
dipenuhi oleh keriuhan persaingan lebih kurang 15.000 atlet <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari 45 negara peserta. Semuanya berjuang
untuk meraih yang terbaik dalam 465 nomor pertandingan dari 40 cabang olahraga
yang dipertandingkan. Memeras pikiran dan tenaga untuk menaklukkan lawan di
berbagai arena yang tersebar di Jakarta, Palembang Sumatera Selatan dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>beberapa lainnya di Jawa Barat. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Bertarung untuk
meraih medali emas sebagai bentuk penghargaan sebagai yang tercepat, tertinggi
dan terkuat. Citius, Altius, Fortius. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mengingat
para atlet yang berlaga ada juga yang berbrestasi dunia maka gelar terbaik pada
Asian Games ini bukan berlevel Asia namun juga bisa melahirkan level dunia. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Demi memberikan
yang terbaik untuk bangsa dan negaranya, para atlet tentu berkosentrasi penuh
dalam setiap laga yang dijalaninya. Di sinilah dibutuhkan pelayanan yang
terbaik bagi para atlet mulai dari sebelum, selama dan sesudah pertandingan.
Panitia pelaksana Asian Games XVIII (Inasgoc) diharapkan mampu mengatur dan
memenuhi segala kebutuhan atlet dan tentunya juga perangkat pertandingan dengan
baik.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Mulai dari
kenyaman tinggal di perkampungan atlet, berangkat dan sampai tepat waktu di
arena pertandingan dan kembali tiba di perkampungan atlet dengan tepat waktu
juga. Arena pertandingan juga perlu dipersiapkan sesuai dengan standar
internasional masing-masing cabang olahraga. Jangan sampai muncul kelalaian dan
kekurangan sehingga bisa meletupkan ketidakpuasan yang menodai pergelaran Asian
Games kali ini. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hal itu membutuhkan kerja keras dari Inasgoc. Jangan sampai
segalanya dibiarkan berlangsung dengan prinsip yang terjadi terjadilah. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ini mengingat beberapa keluhan yang muncul
sebelum acara pembukaan berlangsung. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pengaturan di perkampungan atlet perlu ditata sedemikian
rupa sehingga tidak terjadi kelebihan kapasitas. <span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Jika ada kontingen yang kekuarangan kamar perlu
segera diatasi dengan mencarikan alternatif lain. Demikian juga dalam
penyediaan kantor masing-masing kontingen yang akan dipakai untuk koordinasi,
rapat dan mengatur kebutuhan setiap kontingen yang tentunya berbeda-beda.
Kantor, tepatnya posko, setiap kontingen di perkampungan atlet jangan seadanya
namun disiapkan sebaik mungkin. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Itu untuk menjaga
agar tidak terjadi lagi nasib buruk menimpa tim tenis Indonesia yang tidak
mendapat kamar di perkampungan atlet yang terletak di Jakabaring Sport City,
Palembang, Sumatra Selatan. </span>Atlet menembak Indonesia
harus tidur di Lapangan Tembak Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, dengan beralaskan karpet. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Beberapa dari mereka bahkan ada yang
harus menginap dengan biaya sendiri. Sebab, tak ada anggaran untuk menutupinya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kemudian Timnas sepakbola putri Indonesia terpaksa angkat
kaki dari perkampungan atlet (Athlete Village) di Jakabaring <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan pindah ke hotel The Zuri Palembang, Perpindahan
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membuat pengawasan kepada para pemainnya
sedikit lebih sulit. Meskipun fasilitas di perkampungan atlet kurang baik
sebenarnya ofisial lebih memilih tinggal di perkampungan. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kesiapan sejumlah venue juga perlu diantisipasi dengan
cepat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Misalnya di JIEXPO Kemayoran,
Jakarta Pusat yang akan menjadi tempat pertandingan wushu, senam, dan angkat
besi. Namun, perlengkapan untuk cabor belum lengkap karena baru mencapai sekira
50 persen. Dengan kondisi itu, otomatis jadwal uji coba tempat yang seharusnya
dilaksanakan Selasa ini (14/8/2018), tak dapat dipenuhi. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Senada dengan
JIEXPO Kemayoran, GOR Bulungan di Jakarta Selatan--lokasi cabor bola voli--juga
belum siap. Saat ini, GOR Bulungan masih dalam tahap pemugaran fasilitas
pelayanan umum hingga kapasitas penonton.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selain venue pertandingan, ketidaksiapan penggunaan
fasilitas Asian Games juga dapat dilihat di GBK Arena. Gedung berlantai delapan
yang terletak persis di sebelah Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat itu,
biasanya digunakan para atlet untuk melakukan pemanasan atau latihan. Menurut detikSport,
hingga kondisinya jauh dari kata siap. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Fasilitas dua venue di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang belum rampung.
Padahal, keduanya merupakan bagian dari 12 venue yang akan digunakan. Venue
yang belum rampung tersebut adalah triathlon dan takraw.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Selain itu
masalah identitas bangsa dan negara, perlu juga kehati-hatian dalam memasang
bendera negara peserta. Jangan sampai terjadi kesalahan cetak, letak dan
pemasangan. Kejadian pemasangan bendera Singapura yang terbalik harus menjadi
pelajaran. Kemudian keakuratan pembuatan bendera Korea Utara perlu diperhatikan
disamping menyediakan bendera Korea Bersatu. Perubahan status Kuwait yang kini
bisa memakai bendera negaranya membutuhkan penyediaan bendera baru. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tanpa kontrol yang baik bisa menimbulkan hal-hal yang
berdampak besar. Berkibarnya bendera Israel,
negara Asia yang tidak ikut Asian Games karena
dikucilkan, harus dihindari. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Setelah pesta dibuka, masih banyak pekerjaan rumah yang
kecil namun berdampak besar, harus diselesaikan. Kecuali memang, Inasgoc
berprinsip yang terjadi, terjadilah maka Asian Games 2018 sudah cukup dianggap
sukses dengan hanya menggelar upcara pembukaan. ***</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
* Gungde Ariwangsa SH – wartawan suarakarya.id, Ketua Harian
Siwo PWI Pusat, HP: 087783358784, e-mail: <a href="mailto:aagwaa@yahoo.com">aagwaa@yahoo.com</a>,
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-44321423288298282652018-05-22T04:54:00.000+07:002018-05-22T04:54:18.160+07:00Pengkhianat Reformasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="https://img1.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeJYD_wXWbcEXY2RgmWHwEK3zRTDtu0tOaEcScqVQcNNHBrjePN7nMk_FsH2HuCwzqA3J86_aES3ipNMo09xXFuGtD_kZgR2omY6sosnx0MY6Nvoj95Uirk7yTXlDJQJ4-NRXUVNe0HxA/s1600/180519ari+inasgoc1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="211" data-original-width="118" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeJYD_wXWbcEXY2RgmWHwEK3zRTDtu0tOaEcScqVQcNNHBrjePN7nMk_FsH2HuCwzqA3J86_aES3ipNMo09xXFuGtD_kZgR2omY6sosnx0MY6Nvoj95Uirk7yTXlDJQJ4-NRXUVNe0HxA/s200/180519ari+inasgoc1.jpg" width="111" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Oleh: Gungde Ariwangsa SH</b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i><b><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Tanggal 21 Mei 1998
menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pada tanggal itulah
terjadi peralihan kekuasaan setelah didahului oleh perjuangan tidak kenal lelah
dari para pejuang penuntut perubahan. </span>Beralihnya kekuasan itu disambut
dengan gegap gempita untuk menyambut hadirnya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>era reformasi. <span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Setelah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>20 tahun bergulir, sudahkah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>cita-cita reformasi mencapai tujuannya?</span></b></i></div>
<i>
</i><div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><i></i></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Seperti
bergulirnya roda kehidupan maka pihak yang kebenaran terangkat ke atas oleh
perjalan reformasi itu tentu akan menyatakan reformasi sudah mencapai
tujuannya. Sedangkan yang masih berada di tengah-tengah perputaran roda, dengan
risiko bisa bergerak naik atau malah turun, akan mengatakan reformasi sudah
mengarah pada tujuannya namun belum sampai pada apa yang ingin dituju. Nah yang
tetap berada di bawah atau malah terlindas oleh pergerakan roda itu, jelas akan
menriakkan reformasi belum mampu menghasilkan perubahan sesuai dengan yang
diperjuangkan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Dalam peringatan
dua dekade <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>era roformasi pada tanggal 21
Mei 2018 berbagai pihak memberikan penilaian tentang evaluasi reformasi itu. Dari
berbagai pendapat termasuk oleh para aktivis reformasi itu sendiri tergambar,
reformasi msih jauh dari harapan. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Presiden ke-3 RI
Bacharuddin Jusuf Habibie mengatakan reformasi selama 20 tahun memang berjalan
sesuai rencana, tetapi masih jauh untuk mencapai sasarannya sebagai peradaban. Terdapat
tiga hal yang menentukan suatu peradaban menurut BJ Habibie, yakni kebudayaan,
agama, dan kemampuan mengembangkan serta menggerakkan ilmu pengetahuan. Itu
hanya mungkin diperoleh jika proses pembudayaan baik. Ada sinergi budaya dan
agama juga.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Tokoh Reformasi
1998, Amien Rais, mengakui, setelah reformasi masih ada beberapa hal yang belum
tercapai. </span>Dia menyebut <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penegakan
hukum belum tercapai, pemulihan ekonomi yang makin jauh, dan ketimpangan makin
parah. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ekonom dan juga mantan Menko Maritim Kabinet Kerja, Rizal Ramli
mengemukakan, setelah sekian lama memasuki era reformasi, masih banyak
pekerjaan rumah yang perlu untuk dituntaskan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
demokrasi di Indonesia. Reformasi menghasilkan transisi dari sistem otoriter ke
sistem demokratis, kebebasan pers dan desentralisasi. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Rizal mengatakan, setelah menempuh sekian puluh tahun era
reformasi, yang dihasilkan malah cenderung<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>ekonomi neoliberal. Kondisi tersebut semakin menjauhkan Indonesia dari
cita-cita mewujudkan kekuatan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>demokrasi
yang berlandaskan ekonomi konstitusi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Rizal
mengingatkan, dalam perjalanan demokrasi Indonesia seperti yang berlangsung
saat ini, cita-cita reformasi harus dituntaskan. </span>Semua harus dilakukan
demi terwujudnya masyarakat yang makmur dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sejahtera. Reformasi harus dituntaskan agar demokrasi membawa kemakmuran
untuk rakyat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pengamat politik dan Ketua Pendiri Nation and Character
Building Institute (NCBI), </div>
<div class="MsoNormal">
Juliaman Saragih, menilai, selama 20 tahun era reformasi, bibit
berpikir liberal mulai ditanamkan bagi kepentingan sebagian kecil anak bangsa. <span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Seolah-olah, liberalisasi pun menjadi
tuntutan sejarah reformasi sebelum persatuan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dan kesatuan merasuk. Inilah salah satu catatan hitam 20 tahun reformasi
Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Aktivis 98,
Taufik Basari mengatakan, saat ini telah ada perubahan lebih baik pada aspek
penegakan hukum, namun memang belum optimal. Belum optimalnya aspek penegakan
terbukti dari masih banyaknya mafia peradilan, mafia tanah, hingga korupsi. Indonesia
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>turun peringkat dalam Indeks Persepsi
Korupsi dan Transparency International, menjadi urutan 96 dari sebelumnya
peringkat 90 di tahun 2016.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Bachtiar Firdaus,
Aktivis Gerakan Anti Korupsi (GAK) dan Ketua BEM UI 1999/2000, menyampaikan, hal
itu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dikarenakan belum ada reformasi
penegakan hukum yang komprehensif untuk menghadapi kasus-kasus, semisal
korupsi, yang bersifat TSM (Terstruktur, Sistematis, dan Masif). <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Sedangkan Donny
Ardianto, dari YLBHI, mengungkapkan, aspek penegakan hukum di Indonesia masih
belum optimal dikarenakan aparaturnya pun melakukan tindak pidana korupsi,
mulai dari polisi, jaksa, hingga hakim. Publik pun lebih percaya kepada lembaga
ad hoc, yaitu KPK, dalam hal pemberantasan korupsi, bukan kepada polisi. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Ketua MPR RI,
Zulkifli Hasan menilai pencapaian cita-cita reformasi setelah 20 tahun berlalu
masih jauh dari harapan, baik dari sisi hukum, ekonomi, maupun politik. </span>Salah
satu bentuk kegagalan reformasi adalah munculnya ketidakpercayaan sosial<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(social distrust) akhir-akhir ini. <span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Fenomena sosial itu bisa muncul karena
langkah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pemerintah yang kontroversial. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kalau bicara reformasi, masih jauh panggang
dari api.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Masih sangat
berat perjuangan menegakan reformasi dalam segala bidang demi tercapainya
tujuan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Demi
mewujudkan cita-cita reformasi itu tentunya perlu mewaspadai muncul dan
tumbuhnya para pengkhianat reformasi yang ingin kembali memunculkan kekuasaan
absolut dengan menekan kembali kebebasan rakyat dan menggerogoti demokrasi yang
sudah tumbuh. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Dalam penegakan
hukum, para pengkhianat reformasi akan tetap berusaha mempermainkan hukum
sehingga memunculkan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tebang pilih dalam
penegakan hukum. Pemulihan ekonomi yang masih jauh dan makin parahnya
ketimpangan sosial tidak terlepas dari ulah para pengkhianat reformasi yang
memanfaatkan kebebasan untuk memperkaya diri, keluarga dan kelompok sehingga
mengabaikan bahkan membunuh hak rakyat untuk menikmati hidup berkemakmuran. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Para penkhianat
reformasi ini bila dibiarkan membesar dan menguat maka cita-cita reformasi
bukan saja makin mejauh namun juga akan mengalami kegagalan total. Bila ini
sampai terjadi maka semua kembali akan menyalahkan masa lalu. Dosa masa kini
dilemparkan ke masa lalu. Tidak berani mengakui kegagalan juga termasuk
pengkhianatan reformasi. ***</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in;"><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Gungde Ariwangsa SH – </span>e-mail: <span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><a href="mailto:aagwaa@yahoo.com"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">aagwaa@yahoo.com</span></a></span></li>
</ul>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1533994510569154628.post-10228392821112412018-05-16T13:22:00.000+07:002018-05-18T20:22:12.371+07:00Perangi Teroris Perangi Diri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbvPmKWiPjt9Phr74tGgc_viqQ6JvWt6Sim1BV9ZPHSjtcNuMEFC74jBojFS6MR4c_DNAEWwqFZYSzW4TQuxT3kE4nv6-5OsVxRbxgu-6pftTsWQo9Oz7POJDwOXQ60Ex-UGIlJseyjOw/s1600/171031kaca+mata+hitam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="382" data-original-width="249" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbvPmKWiPjt9Phr74tGgc_viqQ6JvWt6Sim1BV9ZPHSjtcNuMEFC74jBojFS6MR4c_DNAEWwqFZYSzW4TQuxT3kE4nv6-5OsVxRbxgu-6pftTsWQo9Oz7POJDwOXQ60Ex-UGIlJseyjOw/s200/171031kaca+mata+hitam.jpg" width="130" /></a></div>
<b>Oleh: Gungde Ariwangsa SH</b><br />
<b> </b><b></b> <br />
<b>Banyak yang bersuara gagah bak pahlawan dalam membasmi
teroris. Ada yang mengecam, mengutuk dan menggertak memerangi terorisme
sampai ke akar-akarnya. Bahkan seperti paduan suara ada yang kompak
bersuara agar Rancangan Undang Undang Anti Terorisme segera diundangkan
menjadi undang-undang.</b> <br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Begitulah reaksi reaktif dalam menyikapi tragedi berdarah-darah dan
menelan korban jiwa akibat aksi beruntun serangan teroris yang kembali
mengguncang Indonesia. Mulai dari kasus penyanderaan oleh napi teroris
di Markas Komando Brimob di Depok, Jawa Barat sampai serangan bom bunuh
diri pada tiga gereja dan rumah susun di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa
Timur.<br />
<br />
Kita semua tentu sepakat, aksi kekerasan apalagi yang sampai
mengorbankan nyawa, tidak bisa dibiarkan. Pelakunya sudah seharusnya
diberi ganjaran hukum yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Seganas apa pun dan sekejam apa pun serta sebiadab apa pun kelakuan
orang atau kelompok itu harus tetap ditangani sesuai dengan hukum yang
berlaku.<br />
<br />
Tidaklah bisa ditanggapi dengan aksi yang melenceng dari koridor
hukum. Bila tindakan yang diambil apalagi oleh aparat negara tidak
sesuai dengan ketentuan hukum maka yang terjadi justru balas dendam dan
barbar. Haruskah aparat hukum berlaku barbar? Tentu tidak walau sepedih,
sesakit apa pun dampak yang diakibat keganasan orang dan kelompok
teroris itu, karena Indonesia merupakan negara hukum.<br />
<br />
Kekejaman aksi teroris itu jangan sampai membuat para petinggi,
apalagi pemimpin negeri ini, seperti kebakaran jenggot. Akan bijaksana
bila semua tetap memberikan keteduhan dan ketenangan dalam bersuara dan
bertindak. Tetap sesuai dengan alur ketentuan hukum yang sudah
disepakati dan berlaku di negeri ini. <br />
<br />
Yang lebih penting lagi, suara dan tindakan itu sesuai dengan
porsinya. Dengan demikian apa yang diucapkan dan dilakukan akan lebih
mengena dalam menangani kasus penanganan teroris yang kini sudah menjadi
bahaya laten di negeri ini. Bila tidak maka ucapan dan tindakan para
petinggi itu akan menjadi contoh yang tidak mendidik bagi rakyat.<br />
<br />
Diantara kegaduhan komentar menanggapi aksi teroris beruntun
akhir-akhir ini semuanya perlu menjaga diri. Jangan sampai membuat
suasana makin genting apalagi keruh. Dalam kondisi kehidupan yang makin
sulit terutama lagi dalam tahun politik menjelang pemilihan kepala
daerah (Pilkada) serentak 2018 dan pemilihan umum 2019, semua bisa
memberikan ketenangan. Bukan justru menjadi tukang gendang.<br />
<br />
Lebih tepat kiranya bila kita berkaca diri. Jangan-jangan dalam
menjalan tugas dan melakoni kehidupan ini tindakan kita sebenarnya lebih
kejam dari para teroris. Namun tindakan kita itu tidak sampai menuntut
korban jiwa seketika namun justru membuat kehancuran secara
perlahan-lahan negeri ini. Korbannya bukan hanya puluhan dan ratusan
jiwa namun seluruh rakyat.<br />
<br />
Tindakan itu bisa saja berupa mempermainkan hukum demi keuntungan
sendiri dan kelompok. Juga mencuri uang negara, korupsi secara pribadi
atau pun berjamaah dengan keluarga atau kelompok. Bahkan lebih gawat
lagi menggadaikan atau menjual kekayaan negara ini untuk kepentingan
tertentu.<br />
<br />
Hal itu tentu lebih kejam dari terorisme. Hanya saja tidak menuntut
korban langsung tetapi membuat rakyat negeri ini mati secara
perlahan-lahan. Berbahaya bila penghancur negara ini justru lantang
mengomentari aksi terorisme.. Makanya berkaca dulu sebelum bicara.
Perangi diri dulu baru perangi teroris. *** <br />
<ul>
<li>Gungde Ariwangsa SH – wartawan suarakarya.id, e-mail: <a href="mailto:aagwaa@yahoo.com" target="_top">aagwaa@yahoo.com</a></li>
</ul>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0