Oleh: Gungde Ariwangsa SH
Banyak yang kaget dan terkejut ketika mendengar kabar
Jakarta Matador Football Club (JMFC) mundur sebagai anggota Persatuan Sepakbola
Seluruh Indonesia (PSSI). Apalagi kemudian dipertegas lagi dengan pernyataan
pembubaran tim putra dan putri pembela bendera JMFC. Pasalnya, pengumuman itu
muncul beberapa hari setelah tim putri JMFC mengikuti kejuaraan Bude Karwo di
Jawa Timur. Lebih menyentak lagi, itu mencuat menjelang pelaksanaan Kongres
PSSI pimpinan Ketua Umum Edy Rahmaydi di Bandung, Jawa Barat.
Ada
apa? Rupanya JMF yang sudah merumput di persepakbolaan nasional sejak tahun
2009 ingin melakukan konsolidasi. “Ini bukan protes terhadap PSSI. Justru kami
mendukung penuh langkah PSSI pimpinan Bapak Edy Rahmayadi dalam melakukan
pembenahan sepakbola Indonesia
agar lebih berprestasi, profesional dan bermartabat. Kami mundur dan bubar,
semata-mata untuk konsolidasi agar di masa mendatang lebih siap dan profesional
tampil di kancah sepakbola Indonesia,”
ujar Presiden JMFC, H Heru Pujihartono kepada awak media cetak, elektronik dan
online di sebuah resto di Senayan, Jakarta,
Jumat (13/2/2017).
Didampingi
Sekjen JMFC Tubagus Adhi dan CEO JMFC Agus Susanto, Heru Pujihartono dengan gaya bahasa yang tegas
dan meledak-ledak menjawab berbagai pertanyaan. Heru buka-bukaan soal mundur
dan bubarnya serta masa depan klub yang tumbuh dan besar di Jakarta itu.
Mengenakan
seragam resmi JMFC berwana putih, Heru dengan tegas menyatakan, keputusan JMFC murni sebagai langkah introspeksi diri ke
dalam manajemen JMFC yang dikelola PT HM
Jakarta Sportindo, yang menaungi tim putra dan putri JMFC. “Manajemen PT HM
Jakarta Sportindo dan manajemen JMFC tentunya selalu mendukung PSSI,
mengapresiasi kepengurusan PSSI 2016-2020 dibawah kepemimpinan bapak Edy
Rahmayadi,” papar Heru Pujihartono, yang selama tujuh tahun ini membesarkan
JMFC dengan dukungan dana dari perusahaan kateringnya, Nendia Primarasa.
Tubagus
Adhi menambahkan, JMFC ingin lebih baik lagi dalam segala sektor ketika kembali
ke pangkuan PSSI. "Kami mundur selangkah untuk maju empat langkah.
Sekarang JMFC mengundurkan diri dari keanggotaan di PSSI, namun bukan berarti
kami tidak akan berkiprah kembali di persepakbolaan nasional," jelasnya.
Dengan
keluarnya keputusan ini maka manajemen JMFC tidak akan mengikutsertakan tim
sepakbola putra dan putrinya dalam seluruh kegiatan sepakbola nasional termasuk
yang diadakan oleh PSSI. Manajemen JMFC juga tidak akan terlibat dalam berbagai
kegiatan supporting sepakbola. Keputusan ini sudah disampaikan kepada PSSI,
stakeholder sepakbola, rekan-rekan media, dan internal JMFC.
Dengan
membubarkan diri maka para pemain putra dan putri JMFC dibebaskan untuk mencari
klub lain atau mengalihkan profesi ke bidang lain. Dengan bubarnya JMFC maka
berakhir pula perjalanan pajang sebuah klub sejak 2009 ketika mulai
mendaftarkan diri ke PSSI. Setahun kemudian JMFC menjadi calon anggota PSSI
Pada tahun
2012 pada Kongres PSSI di Palangkaraya, Kalteng, JMFC disahkan menjadi anggota
PSSI dan berlaga di Kompetisi Divisi III
Liga Indonesia.
Tahun 2013
Markuban FC diakuisisi manajemen PT HM Jakarta Sportindo,
berganti nama menjadi Markuban Jakarta Matador FC, bertanding di Divisi I Liga Indonesia, di
Stadion Bea Cukai, Rawamangun. Tahun 2014: Markuban Matador & Jakarta
Matador FC digabungkan dan namanya menjdi Jakarta Matador FC (JMFC), yang
berkompetisi di Divisi I Liga Indonesia.
Tahun 2015-2016: Sepakbola Indonesia disanksi FIFA. Kompetisi
tidak bergulir.
Belakangan setelah digulirkan sebuah turnamen yang
diselenggarakan _oleh PT GTS, yakni ISC, & Liga Nusantara (Linus) yang
merupakan gabungan dari klub anggota Divisi I, II & III. JMFC memutuskan
tidak berpartisipasi krn bukan kompetisi resmi dari PSSI.
Tahun 2017: JMFC resmi mengundurkan diri dari PSSI.
Boleh saja
JMFC bubar namun kehadirannya sudah memberikan catatan tersendiri dalam sejarah
perjalanan sepakbola Indonesia.
Kegigihannya berjuang dari tingkat bawah menjadi patron bagi klub-klub lainnya
yang akan terjun ke kompetisi PSSI. Setelah terjun begitu dalam sehingga
menyelami seluk-beluk persepakbolaan nasional diyakini semangat H Heru
Pujihartono tidak akan padam.
Apalagi dia dengan tegas menyatakan, dirinya tidak pernah
kapok mengurus olahraga, khususnya sepakbola. Karena itu suatu hari ini
kiprahnya kembali akan hadir di kancah sepakbola Indonesia. Jadi JMFC pegi untuk
kembali. Semoga. ***
Penulis adalah
wartawan Suara Karya, COIPers dan Ketua Harian SIWO PWI Pusat. E-mail: aagwaa@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar